Cringe

4.8K 484 42
                                    

Lenggang aktivitas mewarnai kembali hari-hari Yasa. Kembali ditinggal para membernya dengan pekerjaan masing-masing, sang bassis mulai merasa terbiasa berkawan sepi.

Beruntungnya kali ini Yasa tak penuh seorang diri. Ada satu eksistensi lagi yang jadwalnya kosong hari ini tanpa isi. Dia-lah Barsena, leader mereka.

"Itu yang di kolong belum bersih, Sen. Masih ada debunya." Instruksi Yasa pada sosok Sena yang sedang sibuk menyapu lantai.

Sepeninggal Aji, Edwin dan Dipa dengan schedule sejak pagi mereka Sena memutuskan membantu Yasa bersih-bersih apartment. Mulai dari yang termudah, mencuci piring bekas sarapan, lalu dilanjut kini menyapu semua lantai rumah.

Cakrayasa dibiarkan duduk mengawasi Sena dari sofa di depan televisi sembari menikmati sepiring buah potong dan tontonan berita pagi. Hitung-hitung Sena mulai mengikuti saran sang Mama untuk senantiasa mendampingi dan ada di samping Yasa.

Mendengar protesan Yasa atas hasil kerjanya, Sena mendecak kecil namun tetap memperbaikinya. Menundukkan badan, menjangkau bagian kolong almari dengan sapu yang diulurkan.

Butuh waktu dua jam lebih bagi sang pengolah vokal untuk menyelesaikan pekerjaannya sampai selesai mengepel lantai.

"Haaaaahhhhhh, capek." Keluh Sena sembari ambil duduk di karpet, tepat di bawah Yasa.

Kaos biru longgar penuh keringat menempel di kaki Yasa yang menjulur ke bawah. Rambut basah berpeluh dibelai tanpa risih oleh sang bassis dengan senyum manis.

"Tunggu keringetnya kering dulu, habis itu langsung mandi." Ujar Yasa pada si tampan yang tengah meregangkan otot sembari mengurai nafas lelah.

"Sama kamu?" Sial, meski masih ngos-ngosan tapi seringai Sena tetap saja menawan.

"Nggak lah, orang aku udah mandi." Jujur Yasa.

"Tapi bau keringet."

"Ih, ngarang. Wangi tau. Nihhh.." badan berisinya dimajukan berusaha menunjukan wangi geranium dan rose lembut dari tubuhnya.

Tingkah Yasa membuat Sena terkekeh. Dengan gerakan cepat namun penuh perhitungan ia tarik tubuh si manis untuk dipeluk dengan erat.

"SEN!!"

Yang ditegur malah tergelak. "Aku peluk sini, biar kamu ikutan bau keringet aku juga. Haha.."

"Ish, Senaa!!! Awas ah sanaa!!" Kesal Yasa sambil mendorong dada Sena karena sang leader malah semakin memepetkan badan penuh peluhnya.

"Kaaan, jadi kena keringet!! Bau ihh.." sang bassis makin menggeram saat pelukan dilepas, dan ia endus aroma tubuhnya sendiri yang sudah didominasi oleh keringat leadernya.

"Makanya ayo mandi bareng, biar nggak bau keringet."

Kalimat Sena dibalas delikan tajam oleh Yasa yang malah terlihat semakin menggemaskan di mata Sena.







....








"Ini kita munculnya sebentar doang tapi kenapa nunggu take adegannya lama banget sih?" Edwin Satriatama menggerutu kecil sambil mengipasi wajahnya dengan kipas angin kecil portable yang ia pinjam dari salah satu MUA.

Jadwal ketiga trio FATE hari ini adalah menjadi cameo di salah satu film musikal besutan sutradara kenalan mereka, Jonan atau yang sering mereka sapa Bang Jo. Harusnya Yasa dan Sena-pun ikut andil juga. Namun karena satu dan lain hal, Andi berhasil meyakinkan Jonan untuk hanya menyertakan Edwin, Aji dan Dipa sebagai cameo di film terbarunya.

"Itu aja pemain utamanya banyak salah, take berkali-kali makanya ngulur waktu banget jadi lama." Respon Dipa yang juga duduk di sana bersama Aji dan Edwin.

UNPREDICTABLE (BoysLove, Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang