(+) Twelve

3.5K 268 47
                                    

Udah bosen belum btw?? :)









Ramai ruang back stage dengan wardrobe berserak serta hilir mudik para crew acara menjadi sesuatu yang begitu dirindukan Cakrayasa belakangan ini. Suasana yang hampir tak pernah dirasakan sang bassis lagi semenjak hamil anak kedua dan usia kandungannya semakin tua.

Dan hari ini si manis kembali merasakan suasana tersebut karena menemani Barsena yang punya schedule tampil sebagai bintang tamu di acara musik live sore hari. Membawa nama FATE band, hanya ada Sena, Aji dan Edwin yang akan tampil. Sedang Dipa selain karena hamil ia-pun sedang di luar negri mengikuti perjalanan bisnis sang suami.

"Gimana? Cakep nggak?"

Larut dalam lamunan sesaat, sebuah suara husky menyapa Yasa yang duduk menyandar di sofa. Sena sudah berdiri di hadapannya memperbaiki ikat dasi yang ia pakai melengkapi kemeja hitam pas badan bak pria kantoran. Gaya formal memang menjadi konsep kostum panggung ketiga pria dominant tersebut.

"Lumayan." Cuek memang cara bicara Yasa. Namun gesturnya menepuk sofa, mengisyaratkan Sena untuk duduk di sampingnya.

Dengan telaten Yasa memperbaiki sampul dasi Sena yang belum terikat sempurna. Sedikit menarik ujung dasi yang terkulai hingga tubuh Sena sedikit terhuyung maju hampir menabrak istrinya.

Hazel cokelat bertemu obsidian pekat. Bukan hal asing, namun tetap saja tatapan Sena mampu memaksa netra Yasa bertahan bahkan jatuh semakin dalam menyelami ketajaman si jelaga hitam. Saling jatuh cinta untuk yang kesekian kali.

Cup.

Hanya kecup kupu yang dicuri Yasa dari bibir tebal prianya. Namun mampu mengundang sorak goda dari para membernya terutama Edwin, si termuda.

"Buset, orang hamil jadi makin centil ya wak." Edwin.

"Anaknya cewek kali ya? Suka nyosor." Tambah Aji ber-tos ria dengan Edwin yang duduk di kursi make-up tepat di sampingnya, sama-sama sedang distylish di bagian rambut mereka.

Yasa menunduk malu dengan wajah merona semu. Membuat kata umpatan Sena pada dua anggotanya yang hampir terlontar terpaksa tertelan lagi diganti pekik gemas atas tingkah pujaan hatinya.

"Aduuh, kamu jangan gemes-gemes gini dong sayang." Lalu kecupan berkali dengan bunyi jelas dibubuhkan di seluruh bagian wajah si manis.

"Ck, untung anaknya nggak dibawa, dititip ke Omanya." Komentar Aji melirik aksi lovely dovey Sena dan Yasa dari kaca di hadapannya.

"Kata siapa? Itu yang di perut masih dibawa Bang."

Tolong tahan Aji untuk tak melempar hair dryer di atas meja ke kepala si paling muda.








....








Tampil hanya dua segment sebelum closing acara membuat waktu yang dibutuhkan untuk shooting tak terlalu molor lama. Tak sampai satu jam setelah keluar dari back stage setelah mendapat kode panggilan dari Andi manajer mereka, ketiga member aktif FATE sudah kembali dengan senyum puas menghiasi.

"Yah, tidur dia." Edwin yang pertama bersuara mendapati Yasa terlelap dengan posisi masih sama, duduk di atas sofa dengan tangan kanan masih berada di atas perut delapan bulannya.

Sang leader memburu langkah. Menyalip Edwin dan Andi yang berada di depannya untuk segera menghampiri Yasa, berusaha dengan gerak halus merubah posisi si manis menjadi berbaring karena Sena takut tidur dalam posisi duduk tak nyaman bisa berpengaruh pada bayi mereka dalam kandungan.

Tapi sehalus dan sepelan apapun gerakan Sena ternyata Yasa bisa merasakannya. Kelopaknya perlahan terbuka menampakkan biner cokelat yang sedikit memerah karena kantuknya.

UNPREDICTABLE (BoysLove, Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang