👀👀
Masih nungguin cerita ini?
Siapkan 💜
Maaf untuk typo🙏
Selamat membaca😊
Luv💜Octoimmee.
.
.
."Kita pulang?"
Tanya Arghi setelah mengurai pelukannya. Matanya menatap lembut pada wajah yang dirinduinya sejak lama.
Emma mengangguk
Keduanya saling bertukar senyum, meski senyum itu masih samar, tapi berharap samar itu kian terang seolah ada harap yang membuka jalan kedepan.
Rintang yang ada, akan mereka lewati , bukan mundur seperti dulu yang membuat sauh terlepas dan mereka terberai.
Arghi mengusap surai panjang itu dengan lembut.
Betapa ia sangat menanti saat ini terjadi. Dan malam ini penantiannya berakhir. Sang pemilik hati mengizinkan cerita mereka dimulai kembali.
Tatap mata mereka bertemu, masih saling mencari, memastikan, meyakinkan, jika semua tadi bukan hanya retorika bicara semata.
Dan senyum di wajah Arghi menutup keraguan. Wajah Emma melembut, semoga rasa ini bertahan bukan euforia semata.
"Tapi Kamu tunggu didalam sama Boy sebentar ya?, aku masih ada acara sebentar, menemui investor, sebentar saja." Bujuk Arghi yang kini beralih mengusap pipi yang terasa lembab oleh sisa air mata.
Ia mengecup kedua pipi dan kening sambil berjanji dalam hati, tidak akan membuat wanita ini menangis lagi.
"Kamu mau ya?, aku janji cuma sebentar...".
Emma kembali mengangguk, mengulas senyum tipis. Pria ini telah berkorban untuknya. Jadi ia terapkan hati kali ini pun ia tak lagi ragu.
"Good girl.." Ucap Arghi masih tak bisa menghilangkan senyum di wajahnya.
Arghi menuntun Emma memasuki hotel itu kembali. Mereka menuju lantai duabelas di kamar yang telah disediakan untuk dirinya, Ardan dan Boy.
Arghi membuka pintu kamar, dan menemukan seseorang yang memang telah berada disana, ia tengah sibuk mengerjakan tabel-tabel dan grafik rumit di laptop yang menyala didepannya.
"Boy, temenin Emma dulu ya.." Seru Arghi pada Boy Tanu yang mengerjakan data untuk perusahaannya.
Pria dengan wajah oriental itu menoleh dan memperhatikan sebentar sosok yang masuk bersama Arghi Utara boss nya.
Dulu sekali, ia pernah melihat wanita anggun dengan gaun hitam dan rambut panjang itu.
Boy mengacungkan jempol walau wajahnya menunjukkan selaksa tanya. Arghi hanya menggelengkan kepalanya samar.
Arghi mengajak Emma untuk duduk di sofa yang disediakan disana. Arghi diberi fasilitas presiden suite dengan tiga kamar, ruang tengah dan pantry yang berada disisi kanan ruangan.
"Kamu mau minum apa Emm?"
"Air mineral saja, Ghi.."
KAMU SEDANG MEMBACA
INGKAR
ChickLitBagaimana jika cintamu di khianati? Dan harus berakhir atas nama cinta juga? Ia harus menghentikan harapan masa depan yang ia kira akan ia jelang bersama Keandra memutuskan untuk berhenti mencinta.. Memilih menerima rencana masa depan dengan perhit...