BAB 56. SECERCAH ASA

2.1K 354 78
                                    


Apa kabar teman-teman semua?

Semoga Sehat dan Bahagia ya🥰


Kalau bab kemarin ada
manis-manis karena  babang Damian..

Hari ini apakah masih ada?😄😄

Dan siyapa yg sudah geregetan sama mbak Emma????😝😝

Cuzzzz baca!!!

Jangan.lupa Vote dan komen ..
💃🤸🤗

Terima kasih Ya..🥰💜✌🙏


Selamat membaca
Luv💜Octoimme





============

Tidak ada yang tahu hari esok.

Damian mengurai pelukan nya.

Ia memandang wajah istrinya dengan penuh cinta.

Keandra mengusap pipi Damian yang penuh air mata dengan tangannya.

"Kita akan punya anak Ke.."

Keandra mengangguk, air matanya juga jatuh.

"Kamu tes pakai sepuluh alat?"

Keandra tertawa diantara derai  air matanya, ia mengangguk sambil menatap suaminya.

Damian juga tertawa bersama air mata yang tak henti menetes. Diciumnya bibir Keandra lembut.

"Thanks you baby..."

Bisiknya ditelinga Keandra.

"I Love you more and more..."

.
======================

.
.
.

Venus menekan bel yang ada di pagar. Berharap bel ini masih berfungsi dengan baik.

Meskipun ia sebenarnya lelah. Tapi siapa tahu Mbak Asri membutuhkan tasnya yang ketinggalan ini.

Jadi sepulang dari kantor Venus menyempatkan diri kembali mampir  di tempat Kakak sepupunya itu bekerja.

Venus mencoba menghubungi Asri sejak pagi, tapi nampaknya ponselnya tidak aktif sejak pagi. Panggilannya diluar jangkauan dan pesan yang dikirim nya hanya centang satu.

Kemungkinan boss nya Asri tidak mengijinkan Asri memegang ponsel selama jam kerja, atau ponsel Asri sedang bermasalah.

Venus mencoba memencet bel sekali lagi.

Hari sudah beranjak senja, lampu-lampu jalan sudah mulai dinyalakan. Demikian juga dengan lampu taman dan lampunyang dipasang di pagar tinggi itu.

Venus kembali mengagumi rumah besar megah dan mewah ini.

Apa Asri bisa membersihkan rumah sebesar ini sendiri, ya?.

Venus berjengit kaget, ketika mendengar suara pintu pagar kecil terbuka.

Venus melihat Pak Karman muncul dari sana dan segera ia menyapa.

"Pak Karman, maaf saya mengganggu ya?"

"Eh, Mbak...Mbak siapa ya tadi namanya?". Tanya pria paruh baya itu dengan tidak enak, ia lupa nama wanita teman Asri itu.

"Venus, Pak. ". Jawab Venus maklum.

Mata pria itu bersinar senang,
"Oh iya mbak Venus. Ada apa ya?"

"Eh, ini pak, Mbak Asri tas nya ketinggalan. Tadi saya telepon nggak bisa.."

INGKAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang