BAB 57. Semua Berjalan Maju

2.2K 359 52
                                    

Haiii... seperti biasa hari Selasa, Damian dan Keandra menemani...💃💃💃

Jangan lupa Vote dan komentar yang banyak yaaa...
🤗🤗

Selamat membaca...
Luv💜Octoimmee



================
Kini mereka tengah menikmati sarapan pagi.

Untunglah Keandra tidak mual dengan aroma roti dan susu. Jadi ia bisa makan dengan tenang.

Damian pun sedang menikmati sarapan, sambil sibuk melihat Google map. Ia tengah mengamati lalu lintas jalan menuju rumah sakit.

"Sayang, kalau ke rumah sakit itu, ada dua jalan saja. Yang satu lebih jauh tapi lebih cepat sampai. Yang satu jaraknya dekat tapi nyampenya lama, karena macet. Selisih tiga menit, kita pilih yang mana babe?"

Keandra menghembuskan nafasnya, berusaha sabar. Ia telan roti dengan selai coklat itu perlahan.

================





Damian berurai air mata saat melihat calon bayi mereka dilayar monitor USG. Senyum mengembang di wajahnya yang tampak sangat bahagia.

Ada Damian Junior di dalam sana. Sungguh ia menjadi pria paling berbahagia di dunia.

Apalagi ketika mendengar suara detak jantung bayinya. Damian tertawa bangga.

Suaranya begitu keras dan seolah memberi energi bagi dirinya untuk menjadi ayah yang baik untuk anaknya.

"Semuanya baik-baik saja, sejauh ini..". Suara lembut dokter Safitri memecah suasana haru itu.

Keandra pun takjub dengan apa yang dilihat dan didengarnya.
Luar biasa, tak mengira akan semenakjubkan ini ketika mengetahui ada kehidupan lain di dalam tubuhnya.

Mata nya mencari Damian, yang ternyata tengah terpaku pada layar monitor. Kebahagiaan terpeta jelas di wajah itu.
Juga raut bangga menghiasi sukacita yang sempurna yang diberikan Tuhan pada mereka.

Lalu bagai telepati, mata Damian menemukan tatap matanya.

Senyum diwajah itu lebih berseri lagi.

I Love you, ucap Damian tanpa suara.

Bibir Keandra bergetar ketika ingin membalas ucapan, Damian. Yang pada akhirnya Keandra hanya bisa menggigit bibirnya menahan haru dan rasa yang tak bisa ia jelaskan.

Disatu sisi ada keinginan besar untuk membalas ucapan yang sama, di sisi lain ia tak bisa pungkiri ketakutan masih membelenggunya.

"Nah, ini saya print hasil USG nya, boleh di simpan dan dibawa pulang". Dokter Safitri tersenyum. "Suster tolong dibantu ibu Keandra "

Seorang perawat langsung sigap membantu Keandra.

Damian juga ikut membantu istrinya merapikan pakaiannya.

Perawat itu tersenyum, padahal dirinya saja cukup untuk membantu. Tapi sepertinya suami pasien ini sangat posesif.

"Sayang, pelan turunnya.."

Perawat itu meneyembunyikan kikikan geli nya. Bahkan pria itu memakaikan sepatu istrinya. Istrinya tampak malu-malu.

"Dem, aku bisa sendiri..".cicit Keandra.

"Kamu jaga baby. Aku jaga kamu, Kea. Let me do what can I do, okay?".

Keandra harusnya tahu jika Damian jangan dibantah untuk hal-hal semacam ini, jatuh nya malah membuat dirinya merasa sebal.

INGKAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang