Terima kasih untuk dukungannya.
🥰🙏Lebih dari 3000 kata, puas dong yaaa😆.
Vote! Komen! Komen! Komen! Komen!
😂😂🤗💃
(25). Bukan Begitu
"Apa yang membuat kamu merasa berhak, Clara?". Tanya Damian dengan nada dingin.
"Tiga tahun kebersamaan kita, Damian!". Pekik Clara dengan gusar, ia alihkan matanya agar tidak terintimidasi dengan tatapan yang sering membuatnya kelu.
"Apakah tiga tahun itu tidak berarti sedikitpun bagi kamu, Dem?". Clara berusaha membujuk Damian untuk mengingat kembali apa yang sudah mereka lewati dulu.
"Tigapuluh tahun hidup saya, semuanya berarti, bagaimana kamu bisa mengecilkan nya hanya dalam waktu tiga tahun saja?". Sinis Damian terlihat heran dengan drama Clara yang baginya selalu memuakkan.
Clara menatap Damian dengan tatapan terluka, ia tahu jika Damian mengelak, Damian menghindar dengan kisah mereka.
"Apa perlu aku ingatkan apa yang telah kita lakukan selama tiga tahun itu, Damian?". Clara menatap Damian benci.
"Hidupku tidak dipengaruhi oleh rentang waktu tertentu, Clara. Percuma jika kamu mengingatkan entah apa pun yang mau kamu ingatkan, semua adalah masa lalu bagi saya". Tegas Damian tak suka dengan Clara yang seolah mencoba mengancamnya.
"Tapi tidak bagiku, Damian!"
"Bukan menjadi salah saya, Clara. Saya tidak pernah menjanjikan apa pun!". Damian ingin sekali mengakhiri pembicaraan yang telah berkali-kali diulang, dan Clara menolak mengerti.
"Apa maksud kamu, kalau aku salah mengartikan setiap perhatian kamu padaku?". Tanya Clara tak percaya.
"Jika kamu bersikap seperti ini, maka ya!. Kamu salah mengartikan sikapku!"
"Brengsek!"
Cepat Damian memegang tangan Clara yang hendak menamparnya.
Damian yakin, Bian diluar sana sudah mengantisipasi hal ini. Ini restoran eksklusif. Keandra tampaknya menjadi tamu terakhir. Dan tidak ada lagi tamu setelahnya.
"Hati-hati kamu!. Saya hanya belum memberikan hukuman pada kamu. Jangan paksa saya melakukan apa yang bisa saya lakukan".
Terdengar bunyi kesiap dan kembali reflek tangan Damian menangkap tangan Clara yang lain, yang siap mencakarnya.
Wanita ini selalu tak segan melakukan kekerasan fisik yang sangat dibenci Damian.Kini kedua tangan Clara berada dalam genggaman tangan Damian.
Jangan tanya bagaimana marahnya wajah Clara yang tak bisa melaksanakan niatnya untuk menghancurkan Damian.Wajah Damian tak kalah marah, kesabarannya sudah mencapai batasnya.
"Kamu dengar baik-baik!!". Mata Damian menyorot tajam pada wanita yang lebih pendek dari tubuhnya itu,yang kini memandangnya dengan wajah menantang tapi cukup paham jika dirinya tidak akan bisa melawan.
"Jauhi istri saya, jangan sedikitpun kamu ganggu dia. Saya.. sangat mencintainya."
Air mata Clara mengalir deras.
Senyum diwajah Damian, melecut luka di hati Clara."Ya, saya sangat mencintainya dan kamu tahu akan hal itu, sejak dulu".
Clara seolah ditampar oleh kenyataan yang selalu membuatnya kalah.
Kenyataan ingin didihapusnya dari pikiran Damian.
"Aku.sangat.mencintai.Keandra.."
Damian ulangi dengan tegas kata demi kata yang ia ucapkan bagai mantra.
KAMU SEDANG MEMBACA
INGKAR
ChickLitBagaimana jika cintamu di khianati? Dan harus berakhir atas nama cinta juga? Ia harus menghentikan harapan masa depan yang ia kira akan ia jelang bersama Keandra memutuskan untuk berhenti mencinta.. Memilih menerima rencana masa depan dengan perhit...