36. MENGAPA ? (2)

1.8K 306 118
                                    

Apa kabar teman-teman?

Semoga sehat dan bahagia 🥰

Siyap melanjutkan kisah ini?

Saya selalu mencoba untuk tidak INGKAR  dengan hari tayang.

Harap juga teman-teman tidak INGKAR untuk kasih vote dan komentar nya ya..😆😆

Komentar BAB kemarin tembus 70an komen. TERIMA KASIH YAAA💃💜🥰

Jika ada KOMENTAR yang MENARIK,
Mungkin ada TAMBAHAN UPDATE sebelum selasa 😉

Jaga hati.

Selamat membaca
Luv💜Octoimmee



________________

Pagi yang sibuk.

Ketika Arghi keluar dari kamarnya, ia melihat satu buah koper berada di dekat pintu.

Lalu Nadia yang sedang menyiapkan sarapan.

Emma pasti sedang berada di kamarnya. Arghi menuju meja makan dan duduk.

"Selamat pagi, Pak". Sapa Nadia sambil meletakkan semangkuk bubur kacang hijau di meja.

"Selamat pagi, Nad." Arghi mengambil air minum yang sudah disiapkan di mejanya.

Setelah memastikan jika semua sudah tersedia di meja, Nadia beranjak keluar ke halaman depan. Biasanya ia akan menyiram tanaman dan menyapu dedaunan kering.

Arghi menyendokkan bubur kacang hijau ke mulutnya. Lalu mengambil setangkup roti yang ia oleskan dengan selai kacang. Menu sarapan favoritenya.

Dulu Kea suka membuat toast dengan selai kacang dan Arghi sangat menyukai nya saat mencelupkan toast kedalam bubur kacang hijaunya.

Mereka akan menikmati sarapan pagi di dalam mobil diparkiran, sambil mendengarkan lagu dari radio.

Akan banyak hal yang bisa mereka perbincangkan dan tertawakan. Lalu mereka akan mulai bekerja dengan suasana hati gembira.

"Kamu terlihat gembira hari ini, Ghi?"

Arghi menoleh dan melihat Emma sedang meluncur ke arahnya.

"Hum..kamu sudah siap-siap?" Arghi menarik peralahan kursi roda itu agar bisa berada di sisinya.

"Mau aku ambilin buburnya?"
Tawar Arghi sambil membenarkan posisi Emma.

"Boleh, terima kasih".
Arghi adalah sosok yang sangat perhatian untuk hal-hal kecil semacam itu.

"Segini cukup?"

"Cukup, Ghi.."

Arghi meletakkan mangkuk itu didepan Emma.

"Kamu mau roti?

"Hum..boleh.."

"Pakai selai apa?"

"Nggak, kosongan aja.."

Arghi memberikannya pada Emma.

"Selamat makan..".Gumam Arghi.

"Selamat makan..". Sahut Emma.

Ada yang hilang dari hubungan mereka. Baik Arghi dan Emma merasakan hal yang sama, mereka tidak bisa menyangkal akan hal itu.

"Nanti jam berapa kamu dijemput?".

"Katanya sih jam delapan.."

"Hmm..berapa hari kamu disana?"

"Satu mingguan.."

"Kalau masih kangen nggak usah buru-buru.."

"Oke...".

INGKAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang