22. Jeda

1.9K 302 83
                                    

Terima kasih dukungannya teman-teman 🥰🙏

Like dulu...
Komen yang banyak yaaaa...😘



Selamat membaca
Luv💜Octoimmee










(22) JEDA

"Mengapa aku tidak diberi kesempatan untuk bertemu dengan Damian?" Mata itu berlapis air yang sebentar lagi akan jatuh jika volumenya bertambah seiring dengan rasa sedih yang semakin memberat.

"Kamu tahu jawabannya, Cla.."
Jawab Bian dingin.

Tes

Air mata itu jatuh, dan sang pemilik tidak berusaha menghapusnya, membiarkannya saja siapa tahu bisa menarik iba dari pria yang ia yakin tahu tentang pemecatan dirinya.

"Tapi dia tidak berhak melempar aku ke jalanan,Bi. Kenapa aku dibuang begitu saja!, itu nggak adil!". Jika harus dengan keras kepala baru ia bisa mendapatkan perhatian, maka ia akan melakukannya.

Bian mendengkus, berkali-kali ia mengingat kan Damian, jika wanita ini akan mendatangkan masalah. Tapi Damian percaya jika Clara tidak akan seperti itu. Dan lihat sekarang ?.

"Come on Cla! Kamu tidak dilempar kejalanan, kamu tidak dibuang!". Sahut Bian bosan. Entah sudah keberapa kali ia mengulang hal ini.

"Lalu apa namanya? Aku dipecat tanpa sempat membela diri, aku langsung dapat surat PHK, bahkan aku dipecat diruangan security?"

Bian menepis keinginan untuk berteriak menyuruhnya diam.

"Dan kamu masih bisa protes setelah apa yang kamu lakukan dengan mengubah agenda Damian ? Dan ternyata telah terjadi beberapa kali, itu namanya kamu lancang, Cla!"

"Bukan salah aku kalau Damian Lupa, bukan salah aku kalau Keandra tidak peduli pada Damian!". Bela Clara

"Harusnya kalau ini penting, dia nggak akan pernah lupa, atau dia bikin reminder sendiri!". Sungguh ia tidak mau disalahkan

"Jika ini penting, kenapa Keandra tidak langsung saja menelpon Damian?". Serang balik, selama ini begitulah cara ia bertahan.

"Akui saja, mereka tidak bahagia , mereka menikah karena bisnis!". Senjata andalan yang selalu menjadi kekuatannya untuk terus bertahan disisi Damian.

"Nah, kamu tahu itu!". Sahut Bian santai."Berkaca Lah CLara Jelita!. Jika kamu masih bermimpi mendapatkan Damian, maka kamu berada di keluarga yang salah. Kamu harus memiliki latar belakang keluarga ,minimal sama seperti Keandra." Bian benci mengatakan hal itu, ia benci jika manusia dikotak-kotakkan menjadi kaya dan miskin. Tapi ia perlu membuka mata Clara yang buta.

"Harta nggak buat orang bahagia!" Sinis Clara.

Bian tertawa terbahak-bahak "Well, look who's talking about Har.ta now" Sembur Bian dengan tawanya.

"Should I remind you?" Bian masih tertawa, dengan wajah sebal yang tidak bisa ia tutupi.

Clara membuang wajahnya.

Sial!

Menyadari jika ia  begitu naif dengan mengatakan hal itu. Pria didepannya ini sangat tahu bagaimana ia tidak bisa hidup biasa-biasa saja. Ia suka kehidupan yang glamour.

Dan apa yang dibilang nya tadi?
Harta nggak bisa bikin orang bahagia?.
Wajar jika Bian tak bisa menghentikan tawanya.

"Damian hanya belum menyadari kalau aku yang dia butuhkan". Clara mengangkat dagunya dengan wajah angkuh.

Bian memutar bola matanya.
"He dumped you, if you forget"

"Aku akan..."

"No, jangan Cla. Percaya aku. Damian bisa sangat kejam jika dia benci.". Bian menatap Clara dengan tatapan peringatan.

INGKAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang