BAB 55. Because You Deserve It

2K 408 66
                                    

Semoga belum bosan dengan cerita ini yaaa...

Kalau bosan, sabar yaa 😂😂

Jangan lupa vote dan komentar yang banyak.

Apakah dugaan teman-teman tentang Keandra benar adanya?

Apakah benar Keandranya Damian ehem...??

Selamat membaca😄😄🤗🤗
Luv💜Octoimmee

.
.
.

==============

Keandra tahu ia bisa bertemu dengan siapa saja. Dunia konstruksi ini tidaklah luas.

Ia bisa bertemu orang yang disatu waktu jadi  kompetitor, dan diwaktu  yang lain mereka akan  menjadi rekan.

Termasuk bertemu dengan masa lalu yang kini terlihat berada dalam satu proyek yang sama.

Mereka belum sempat saling sapa, karena begitu Keandra datang,  rapat segera di mulai.

Untunglah tadi ia memulai kegiatan ini dengan menyantap makanan favorit nya, setidaknya suasana hatinya sangat baik.

Dan bagi Keandra, pria itu tak lagi memberikan kesan apa-apa selain, memasukkan pria itu dalam daftar orang-orang yang tidak akan mendapat kepercayaan apa-apa darinya.

Keandra sudah memiliki daftar orang-orang yang ia blacklist dari lingkup kerjasama. Integritas adalah sesuatu yang tak bisa ditawar dalam hidupnya sebagai pebisnis.

==================
.
.


"Ke.....". 

Keandra menyambut tangan Ardan dengan gembira.

"Ardan..."

"Kamu semakin luar biasa, nggak berubah dari dulu". Puji Ardan dengan wajah gembira.

"Kamu juga, kalian semakin bagus, aku dengar tentang kalian beberapa kali"

"Yang bener?. Wow! kalau sampai Ibu Keandra yang bilang, aku baru percaya . Terima kasih, Keandra untuk pujian nya. Aku memang sangat butuh pengakuan!"
Sahut Ardan antusias.

Keandra terkekeh mendengar ocehan Ardan. Mereka dulu sangat akrab, Keandra menyukai sikap Ardan yang hangat, yang bisa membuat suasana menjadi cair.

"Hai Ke...". Sapa Boy, ia juga mengulurkan tangan pada Keandra.

"Hai, Boy.". Sapa Keandra ramah.

"Nggak nyangka kamu yang turun ke sini..".ujar Boy mengungkapkan isi pikirannya.

"Aku juga, hanya saja ada beberapa hal, yang membuat Pak Esa menuntut balas budi agar aku memikirkan Mahawira juga..". Sahut Keandra mencoba  mengimbangi keduanya.

Mereka bertiga terkekeh.

"Keberatan kalau aku bergabung?"
Satu suara menginterupsi percakapan mereka.

Suasana tiba-tiba terasa canggung. Sang pemilik suara juga merasa canggung. Ia sebenarnya bimbang,  menggabungkan diri atau pura-pura tidak melihat.

Ia ambil opsi kedua, bagaimana pun proyek ini akan berlangsung lama, dan tidak mungkin  dirinya harus menghindar terus.

"Hai Keandra, ketemu lagi". Arghi menyesal telah merusak suasana, tapi sudah terlanjur, mau bagaimana lagi?.

Keandra menyambut ukuran tangan itu.

"Hai..". Sahut Keandra.

Lalu suasana hening, terasa sangat canggung.

"Bu, kita ke site ?"

INGKAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang