Sudah baca KENCAN DAMIAN kan? (KK)
Ihik✌🤭Selamat membaca
Luv💜Octoimmee♡♡♡
.
.(31) SUDAHLAH
Wajah Damian masih saja cemberut. Bagaimana tidak?
Setelah kencan plus plus nya dengan Keandra, tidak berlangsung sampai pagi, kini Keandra harus kembali ke kantor lagi.Keandra punya agenda untuk bertemu dengan anak-anak muda, fresh graduate yang tengah mencari sponsor untuk mengembangkan usaha mereka.
Ini merupakan salah satu dari program CSR perusahaan. Yaitu emberi kesempatan pada young enterpreneur yang potensial untuk dapat mengembangkan usaha mereka.
Damian mengerti, tapi tetap saja. Muda dan fresh, ia cemas anak-anak muda itu akan menatap Keandra dengan pikiran yang tidak bisa Damian percaya.
Menyesal ia membelikan gaun biru yang membuat Keandra bersinar, lalu liontin blue safir yang bernilai itu jatuh tepat di atas dada indah itu, tentu akan membuat semua mata memandang ke arah sana.
Ah, Sial!.
Damian memaksa ikut Keandra dan mengantarkan istrinya itu langsung ke dalam ruang meeting.
Damian menggandeng tangan Keandra hingga masuk ruangan. Ia tak peduli jika i terlihat seperti Ayah yang mengantarkan anaknya sekolah.
Ia mengedarkan pandangannya ke semua anak muda yang terlihat percaya diri dan bersemangat itu.
Dan hell, Mengapa berjenis kelamin laki-laki semua?. Gerutunya dalam hati.
Seluruh atensi mereka hanya sebentar saja pada Damian. selebihnya anak-anak muda itu lebih memilih memandangi wanita cantik bergaun biru itu.
Lihat saja, tanpa di komando semua bibir menerbitkan senyum bagi wanita yang kini menarik semua atensi makhluk hidup dalam ruangan.
Damian berdecak sebal. Ingin sekali rasanya dua ikut duduk disini dan menegur semua mata yang berani memandang istrinya dengan lancang.
Keandra menyentuh lengan Damian, dan membuat suaminya itu menoleh. Dan dia melihat sorot mata menegur dari istrinya itu.
Wajah Damian semakin keruh, tapi ia tidak mau menyebabkan Keandra tidak nyaman, maka ia mengalah.
Damian menyempatkan mengecup kening Keandra dan mengusap pinggul Keandra, sebelum ia keluar.
"Aku tunggu kamu, babe. Kita pulang sama-sama ". Suaranya pelan, hanya saja masih bisa didengar oleh semua orang yang ada di dalam ruangan.
Lalu Damian meninggalkan ruang meeting dengan gaya sombong khas seorang Damian. Ia bisa mendengar bisik-bisik kaum testoteron itu dibelakangnya. Ia tak peduli. Yang penting ia sudah menandai wilayahnya dengan sangat jelas.
♡♡♡♡
Arghi mengusap rambut Emma saat ia hendak duduk di meja makan. Emma mengangkat wajahnya dan memberikan senyum.
"Kamu pulang jam berapa, Ghi?". Arghi menarik kursi dan duduk disamping Emma.
"Uhm...hampir tengah malam..". Ia mengambil setangkup roti dan mengoles nya dengan selai nanas kesukaanya.
Nadia datang membawakan secangkir kopi untuk Arghi."Terima kasih, Nad..". Nadia mengangguk dan langsung menuju halaman depan, mungkin ia sebaiknya menyiram bunga saja.
"Nadia belakangan agak pendiam, apa dia mau minta berhenti, Em?"
Arghi kemudian menggigit rotinya."Mana mungkin dia berhenti, Ghi. Dia perlu uang untuk adik-adiknya". Sahut Emma tak suka, mengapa juga Arghi mengurusi masalah Nadia.
KAMU SEDANG MEMBACA
INGKAR
ChickLitBagaimana jika cintamu di khianati? Dan harus berakhir atas nama cinta juga? Ia harus menghentikan harapan masa depan yang ia kira akan ia jelang bersama Keandra memutuskan untuk berhenti mencinta.. Memilih menerima rencana masa depan dengan perhit...