BAB 7. AFTER YEARS

3K 333 83
                                    

Selasa, 29 Nov 2022

And now..
Get ready
Pastikan 💜 aman..

Selamat membaca
Luv💜Octoimmee

.
..
.

"Boleh aku peluk kamu Ke?"

Mata Ardan berkaca-kaca. Ia bukan seorang pria yang cengeng.
Tapi apa yang ia lihat dan apa yang ia dengar, membuat dirinya ingin menyumpahi siapa saja.

Mengapa harus Keandra yang mengalaminya?.

Mengapa Keandra mau melakukan perjanjian dengan iblis tanpa memikirkan tentang hidupnya?

Sepercaya itu kah, Kea pada Arghi?.

Ardan jadi tahu separah apa luka yang diberikan seorang Arghi pada Keandra.

Ia sangat ingin menghajar Arghi, seseorang yang ia sebut sahabat itu. 

Tanpa sengaja ia mendengar pembicaraan Keandra dengan Keanu kakaknya, saat ia hendak memberikan laporan mingguan pada Kea.

Dan apa yang didengarnya membuat  Ardan membeku.

Bahkan ia tak bisa bergerak ketika pintu kantor itu terbuka dan Keanu keluar dari sana.

Ketika Keandra melihatnya, tahu lah ia jika Keandra sadar jika ia mendengar semuanya.

Keandra mengangguk. Ardan melangkah masuk dengan langkah goyah.

Tak bisa ia menatap wajah yang meski terlihat baik-baik saja, tapi Ardan tahu Keandra sedang hancur.

"A...apa itu benar, Ke?"
Tanya Ardan berharap ia salah dengar dan itu semua hanya kesalahpahaman.

Keandra mengangguk.

Jika Keandra berkata demikian, maka itu adalah benar adanya.
Jantung Ardan mencelus.

Kedua sahabat itu saling menatap , keduanya hancur dengan alasan berbeda.

"Boleh aku peluk kamu, Ke?". Lirih Ardan berbisik

Keandra terdiam.

Sudah lama ia tidak dipeluk. Setiap ada masalah ia akan memeluk diri sendiri.

Saat Arghi datang, Arghi lah yang memeluknya.

Menjanjikan kisah yang ia kira  selamanya.

Kea lupa jika tak ada yang abadi

Kini Arghi pergi, tidak ada lagi yang memeluknya.

Bahkan Keanu tadi datang untuk mengingatkan perjanjian nya dengan Esa. Keanu menganggap apa yang disampaikan tak lebih dari kontrak kerja.

Keanu tak melihatnya sebagai adik yang harus dibela karena melakukan kesalahan bodoh. Keanu hanya melihatnya sebagai seseorang yang akan memberi keuntungan pada perusahaan.

Tidak ada pelukan.

Hanya reminder akan apa yang sudah disepakatinya.

Tidak ada tatapan seperti yang Ardan berikan.

Hanya sorot mata dingin seperti miliknya.

Kini ketika Ardan menanyakan itu,  Keandra merasa sedih nya mencuat keluar dadanya. Kecewa yang ia dapat, melontar keluar mulutnya.

Keandra menghambur memeluk Ardan.

Dan Ardan menyambutnya dan
memeluk Keandra dengan sangat erat.

"Maaf Ke....maaf" Bisiknya.

Keandra akhirnya menangis, setelah sekian lama ia terluka, kali ini ia biarkan dirinya menangis.

Mungkin ini kali terakhir ia menangis, setelah itu tidak akan lagi.

INGKAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang