27. Riak Gelombang

2K 325 73
                                    




(27) Riak Gelombang.

Bagaimana ia bisa berjalan sambil tidur?. Itu adalah Keajaiban yang bisa dilakukannya sejak kecil.

Tanpa perlu sadar, begitu mendengarkan perintah ia otomatis akan bangun dari depan televisi dan naik sendiri ke kamarnya, lalu tidur hingga pagi.

Ah, Ck!

Damian bisa membayangkan mama dan Keandra menertawainya tadi malam. Berjalan bagai robot menaiki tangga.

Yang Damian ingat, Ia meletakkan kepalanya dipangkuan Keandra, bermanja dan menikmati belaian lembut Kea diwajah dan rambutnya.
Dan kini saat ia bangun, ia sedang berada di ranjang dengan selimut tebal menutupi tubuhnya.

Bagaimana mungkin ia melewatkan kesempatan berbicara dan meminta maaf pada Kea?.

Damian sangat kesal!.

Tak sabar ia menyibakkan selimut dan hendak menyusul Kea yang saat ini pasti sedang berada di dapur.

Begitu ia menunduk mencari sendal, ia melihat jika ia hanya mengenakan celana boxer yang kurang pantas jika ia kenakan saat turun, Keandra pasti akan marah.

Buru-buru ia memakai kembali celana piyama panjang yang tentu  lebih sopan. Bahkan dalam tidurnya ia masih ingat melepas celana piyamanya sebelum naik ke ranjang, karena begitu kebiasaannya.

Atau...jangan-jangan  Kea yang melepasnya?. Kea tahu betul kalau ia selalu tidur dengan memakai boxer saja. Senyum jahil mengulas dibibirnya.

Tiba-tiba alarm berbunyi, membuat Damian sedikit terkejut.  Tangannya otomatis mengambil ponsel untuk mematikan bunyi yang cukup mengganggu itu.

Dan matanya terbelalak melihat waktu yang ditunjukkan alarm itu.

Apaaaa  ??

Jam sembilan??

Berkali-kali ia memastikan jika jam yang ditunjukkan ponselnya tidak salah.

Apa kemarin ia merubah alaramnya?

Jam sembilan? Yang benar saja! Ia sudah sangat terlambat!!!

Gegas Damian keluar kamar. Berlari turun dan mendapatkan bibi sedang didapur

"Bibi...". Panggil Damian

Bibi menoleh dan memberikan senyumnya.

"Selamat pagi Mas Damian, sarapan sekarang?. Tadi Bu Kea sudah siapkan sarapannya"

Putus sudah harapannya, ia ditinggal.

"Kenapa saya nggak dibangunin Bi?. Ini kan sudah siang banget?". Keluh Damian tak terima jika ia dibiarkan tidur hingga jam segini.

"Kata bu Kea, bapak dibangunin kalau lewat jam sembilan belum  bangun..". Jelas Bibi sambil membuka tutup saji.

"Kenapa?". Tanya Damian sambil menatap sarapan yang disiapkan Kea untuknya.

"Kata ibu, bapak dua hari ini lembur, sampai pagi. Jadi biar istirahat dulu..". Sahut Bibi dengan sabar.

Senyum Damian terbit bagai matahari. Keandra tahu? Kendra memperhatikannya?.

INGKAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang