BAB 63 SATU-SATU

2.2K 382 34
                                    

Damian is back!!!

Aku suka dengan bab ini.

Manis manis sedep gituuuu😆😆

Penasaran?

Jan lupa vote dan komen yang banyaaaakkk yaaaa...

Kalau banyak aku update di malam minggu besooookkk
💃💃💃

200 vote  80 komentar.
Bisa dong!😎😎💃

Selamat membaca
Luv💜Octoimmee



.
.

"Sayang...."

"Dami, siap-siap.."

Damian semakin menyurukkan wajahnya ke lekuk leher Keandra.  Damian sedang membujuk Keandra agar melarangnya pergi ke acara peresmian Hotel Kencana Dewi.

Papa Raden Basuki Hadipraja masih tertahan di Pulau Rote bersama mama Ratna, ombak besar dan cuaca buruk membuat semua akses transportasi keluar hentikan sementara, sampai cuaca kembali normal.

Akhirnya kedua orang tuanya terpaksa harus menginap kembali di resort mereka di salah satu pulau kecil di provinsi Nusa Tenggara Timur itu. Dan Damian tidak bisa tidak hadir ke Acara peresmian Hotel yang diadakan  malam ini.

Demi Tuhan, ini malam minggu, week end!

akhir minggu!

Libur!

istirahat!

Dimana seharusnya ia sudah tidak disibukkan oleh pekerjaan lagi.

"Aku nggak mau kesana, kalau nggak sama kamu..". Rajuk Damian sambil mengendus leher Keandra.

"Aku kan nggak bisa Dem..". Keandra berusaha sabar karena ini kali kelima Damian merengek meminta hal yang sama.

"Nah karena itu,Kea. Karena kamu nggak bisa, aku juga nggak bisa..".

Teori dari mana?. Omel Keandra dalam hatinya.

"Kamu kan mewakili Hadipraja, Dem..".

Sabar...sabar...batin Keandra.

"Ck, ada Mas Fabio sama Debby, mengapa harus aku sih?". Kembali alasan ini ia utarakan.

"Defa sakit, Dem. Kamu tahu kan Defa gimana kalau sakit, mama papa nya harus dekat-dekat dia..". Dan alasan ini juga yang sejak tadi  dijadikan jawaban oleh Keandra. Dan ia berharap ini terakhir kali ia harus menjawab dengan jawaban yang sama.

"Kamu kamu juga sakit sayang.."
Damian tetap tidak puas.

"Aku nggak sakit Dem, ini memang proses hamil yang harus aku lewati. Terus aku bisa sama bibi, Dem. Dan aku nggak rewel. Malah kamu yang rewel"

Keandra mulai terpancing untuk menyatakan kekesalan nya.

"Ya sudah, berarti aku sama kaya Defa, lagi rewel dan  mau dekat-dekat sama kamu. Aku bisa skip acara ini kan?"

Damian tak mau mengalah.

Dan Keandra hanya bisa menghela nafasnya kencang agar rasa kesal nya tidak memuncak. 

Keandra menahan keinginan untuk tidak menjambak rambut Damian, yang sejak tadi dibelainya. Ia tidak mau jadi istri durhaka.

Sebenarnya ia merasa sedikit kasihan melihat Damian yang kini  sedang menempelinya dan  menjadikannya seperti guling. Tapi Damian tetap berhati-hati saat memeluknya, memastikan  dirinya tidak terbebani dengan tubuh besar Damian.

"Dami, kamu harus siap-siap sekarang, kalau nggak nanti terlambat". Bujuk Keandra lebih lembut lagi

Here we go, kita mulai dari awal lagi. Semoga Keandra diberi kesabaran.

INGKAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang