"Jadi besok masih ada pertemuan terakhir, Ghi?"
"Iya.."
"Langsung pulang kan?"
"Iya, aku langsung pulang.."
Terdengar tawa merdu dari seberang sana. "Aku sudah kangen.."
Ujung bibir Arghi tertarik keatas "Aku juga..".
"Malam banget ya nyampe sini?"
"Hu um, kamu nggak usah tunggu, tidur saja.."
"Hum..."
"Jangan hum jum saja, aku serius, Em. Kamu nggak usah tunggu aku.."
Terdengar kembali tawa yang membuat hati Arghi lega.
"Iya, siap Pak Arghi..."
"Sudah, tidur ya, sudah jam sebelas lewat ini..."
"Habis kamu tadi nggak bisa aku hubungi, aku jadi cemas.."
"Maaf, aku lupa nyalain mode silent nya..."
"Iya, sudah dimaafin, lain kali jangan lagi.."
"Iya, sudah tidur ya.."
"Good Night sayang.."
"Nice dream, Em.."
Arghi meletakkan ponselnya, gambar layar menampilkan foto dirinya dan seorang wanita yang tersenyum bahagia, pun dirinya tersenyum.
Sudah seharusnya begitu kan?
Mereka bahagia.
Arghi memejamkan matanya.
Lalu terbayang lagi, Keandra dalam pelukan Damian yang baru saja menyewa dua perempuan penghibur.
♡♡♡
Keandra melangkahkan kakinya memasuki loby.
"Selamat pagi bu Keandra.."
"Pagi.." Balas Kea pada seorang petugas keamanan yang berdiri di bagian dalam pintu.
Ia terus berjalan masuk dengan tatapan lurus ke depan. Tidak ada yang bisa mengalahkan kharisma yang dimiliki seorang Keandra.
Karyawan yang kebetulan lewat akan memberikan rasa hormat mereka, alih-alih rasa takut.
Sejak Keandra bergabung di Titanium Guaranteed , perusahaan yang konon dibuatkan Damian untuk sang istri, Keandra selalu jadi pusat perhatian.
Tak ada cela yang terlihat dari wanita menantu Hadipraja itu. Bahkan sikap dinginnya dapat dimaklumi oleh mereka. Jauh dari kesan sombong, walau tak ramah. Keandra mencipta sendiri aura yang dia pancarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
INGKAR
ChickLitBagaimana jika cintamu di khianati? Dan harus berakhir atas nama cinta juga? Ia harus menghentikan harapan masa depan yang ia kira akan ia jelang bersama Keandra memutuskan untuk berhenti mencinta.. Memilih menerima rencana masa depan dengan perhit...