Bagaimana jadinya jika seorang pemuda ceria, baik hati, ramah dan sedikit sengklek berpindah tubuh ke dalam tubuh seseorang yang bisa disebut antagonis?
Ciel, pemuda itu mengalaminya. Awal nya ia tidak percaya jika transmigrasi itu ada. Namun naas...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Typo bertebaran ⚠️
"Cinta itu buta,tapi cinta itu tau mana mobil mana motor. Contohnya Ciel"
_________________________________
TAK
Vino menjitak kepala Ciel dengan keras hingga membuat sang empu mengaduh sakit.
"Bukan tikus bodoh tapi pak Dae" Bisik Vino dengan geram kesal.
"Heh kalian nggak liat jam hah?! ini masih jam pelajaran! ngapain kalian malah nongkrong di kantin!" Tegas Pak Dae sambil berjalan menuju meja yang di duduki Ciel dan Vino.
Ciel dengan cepat menutup mukanya dengan tas yang ia bawa, pak Dae yang melihat itu berdecak malas.
"Percuma kamu tutupi muka kamu itu Ciel karena saya sudah tau jika itu kamu" Ucap pak Dae sambil mengambil tas itu.
"E-eh pak Dae, ngapain disini pak? bolos ya?" Tanya Ciel sambil cengengesan. Sedangkan Vino, pemuda itu sudah mengigit jari telunjuknya. Pasti setelah ini mereka akan dihukum pikirnya.
"Harusnya saya yang bilang gitu sama kamu Ciel, ngapain kamu disini disaat jam pelajaran hah?" Ciel yang mendengar itu hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Menurut bapak saya lagi ngapain disini?" Bukannya menjawab Ciel malah memberikan pertanyaan balik.
"Bolos" Sahut pak Dae dengan polosnya
"Nah itu! itu bapak tau ngapain nanya lagi" Ucap Ciel sambil tersenyum manis dengan tampang watados minta di geplak kearah Pak Dae dan setelah itu ia melihat kearah Vino yang menggerakan bibirnya Seolah mengatakan
"Habis lo El" tanpa suara tapi Ciel mengerti.
Pak Dae yang mendengar jawaban Ciel hanya menggeleng kepala saja, ia sudah tidak aneh lagi menghadapai murid yang ajaib seperti Ciel ini.
"Capek bapak sama kamu, setiap hari ada aja ulah kamu yang bikin bapak sakit kepala" Ujar pak Dae sambil memijat keningnya
"Kamu bapak hukum dua kali lipat karena kamu kabur pas tadi bapak hukum! kamu pikir bapak nggak tau saat kamu lari terbirit birit meninggalkan lapangan" Sambungnya
"Bapak tega sama murid bapak yang baik dan tidak sombong ini! masa hukumannya double sih Pak, saya itu bukannya bolos tanpa alasan tapi saya sedang memberi makan anak saya yang sedang lapar" Sahut Ciel sambil mengelus perut ratanya.
"A-anak?"
"ASTAGA CIEL! KAMU HAMIL?!" Lanjut pak Dae shock.
"Bukan pak maksud Ciel itu cacing-cacing di perutnya" Jawab Vino cepat yang sedari tadi menyimak mendengarkan adu bacot antara guru dan murid itu.
Helaan nafas kasar dari pak Dae. "Yasudah pokoknya kalian tetap bapak hukum!" Mendengar itu Ciel berdecak kesal, sedangkan Vino sudah menyuruh Ciel diam dengan menginjak kaki pemuda itu dengan injakan maut darinya dijamin tuh kaki tulangnya remuk.