Bagaimana jadinya jika seorang pemuda ceria, baik hati, ramah dan sedikit sengklek berpindah tubuh ke dalam tubuh seseorang yang bisa disebut antagonis?
Ciel, pemuda itu mengalaminya. Awal nya ia tidak percaya jika transmigrasi itu ada. Namun naas...
Ryu menuruni tangga, pemuda itu baru saja turun dari kamarnya. "Selamat pagi ayah, bunda" Sapa Ryu sambil menghampiri meja makan. Disana sudah ada Alex, Airin, dan kedua manusia kembar yang berstatus sebagai kakaknya
"Pagi sayang, hari ini mau makan apa?" Tanya Airin yang sedang menata makanan di atas meja.
"Aku mau roti bakar aja"
"Yaudah nanti dibuatin mbok Wul-"
"Biar aku aja bun" Sela Ryu dan langsung berlari kearah dapur. Semuanya menyaksikan itu termasuk Kenzo dan Kenzi. Mereka termenung, Aryuga yang dulu manja kini telah tumbuh menjadi pemuda yang sedikit mandiri.
"Sekarang lo beda dek. Dulu lo nggak bisa tidur kalau sehabis nonton horor, akhirnya lo malah tidur dikamar gue, mana nempel banget sama ketek. Haha, lucu ya. Cuman sayangnya itu dulu" Gumam Kenzi miris sambil membayangkan kemanjaan adiknya.
Kenzo yang melihat itu tersenyum tipis, dirinya merasa lucu saat Ryu berlari tadi. Meskipun Kenzo juga pernah jahat ke Ryu, tapi setidaknya ia tidak separah kembarannya
Yah, meskipun Ryu belum memaafkannya juga. Tapi interaksi keduanya cukup bagus, tidak seperti Ryu pada Kenzi yang selalu ketus. Kenzo sedikit bersyukur setidaknya ada peluang besar untuknya bisa kembali lagi seperti dulu bersama adik kecilnya.
"Liat yah anak kita udah besar ya" Gumam Airin sedikit terkejut dengan tingkah Ryu yang ingin menyiapakan makanannya sendiri.
"Iya bun, biasanya dia nggak mau makan kalau bukan mbok Wulan atau kamu yang buat" Sahut Alex sambil terkekeh pelan
"Yuk makan!" Ujar Ryu riang sambil membawa piring berisikan dua roti bakar.
Semuanya mengangguk dan langsung melaksanakan makan dengan khidmat. Sesekali Ryu dan Alex yang akan mengisi meja makan itu dengan lelucon tidak berfaedah yang membuat Airin tertawa keras. Sedangkan Kenzi dan Kenzo? mereka hanya tersenyum tipis. Mereka takut mengganggu suasana itu.
***
Ryu sedikit membuka kaca helm full facenya. la mengendarai motor dengan pelan karena pagi-pagi gini udaranya sejuk, ia hanya ingin menikmati sebentar sebelum nanti otaknya di penuhi oleh materi sekolah yang membuat kepalanya keluar asap.
Ryu menggunakan celana hitam panjang, jaket hitam yang membungkus pakaian sekolahnya dan jangan lupakan helm full facenya juga.
Pemuda itu membuka kaca helmnya sehingga udara di pagi hari ini menerpa kulit wajah nya. Pohon-pohon yang menjulang disekitar yang ia lewati begitu menambah kesan keasrian udara disini.