chapter 63

12.6K 1.1K 123
                                    

Typo bertebaran ⚠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Typo bertebaran ⚠


"Terima kasih telah mengacuhkanku disaat aku sangat membutuhkanmu"
__________________________________

Di depan sebuah mansion megah nan mewah, berdiri seorang pemuda berpakaian hitam dengan mengenakan masker dan topi untuk menutupi wajahnya.

Manik coklat itu menatap kosong kedepan. Jika dilihat lebih teliti terdapat sedikit kilatan kerinduan dan kesedihan namun hanya sedikit karena lebih di dominasi oleh amarah dan kekecewaan.

Tidak lama datanglah seorang pria yang sudah berumur berdiri disebelah pemuda tadi. Pandangannya mengikuti arah pandang sang pemuda.

"Apa kau merindukan mereka?" Tanya si pria itu

"Merindukan mereka? untuk apa aku merindukan bajingan seperti mereka" balas pemuda itu

"Baguslah, jangan sampai kau memiliki empati untuk mereka. Ingat tujuanmu untuk membalaskan dendam orang orang kau sayang"

"Ck aku tidak akan lupa tentang itu pak tua. Aku akan membalas kematian ibu, kakak dan juga adikku dengan balasan yang setimpal"

"Bagus, aku yakin kau bisa mencapai tujuanmu dan menghancurkan mereka" Ujar pria itu. Jangan lupa seringai di bibirnya dan matanya yang menampilkan kilatan kebencian

'Jika aku memberitahumu bahwa orang yang kau anggap sebagai adikmu itu masih hidup, aku yakin kau akan melupakan balas dendammu dan tujuanmu menghancurkan mereka tidak akan pernah terwujud hanya karena satu hama kecil yang ku habisi ternyata masih hidup. Aku tak ingin kehilangan senjataku untuk menghancurkannya. Tidak sampai aku menghabisimu...



Alex'

Saya yakin kalian pasti tau siapa pemuda itu tanpa harus saya sebutkan namanya.

"Kapan kita akan mulai menjalankan rencana kita?" tanya pemuda itu sambil melirik pria tua di sebelahnya

"Sebentar lagi...kita hanya perlu menunggu sebentar lagi dan semuanya akan segera selesai. Kisah dan hidup mereka akan segera berakhir. Kita hanya perlu menunggu waktu yang tepat" timpal pria paruh baya itu dengan seringai liciknya

***

Di markas Black Devil suasana mencekam membuat bulu kuduk berdiri. Apalagi sang ketua yang sudah mengeluarkan aura membunuh entah apa alasannya begitu juga dengan para anggota inti

"Sial! siapa yang berani neror bu bos kita" Ujar Daniel marah

"Ini nggak bisa di biarin. Belum selesai masalah sama si medusa eh udah ada masalah yang lain" Ucap Samuel

"Apa ini ada hubungannya sama si Rachel itu?" Tanya Alister membuat mereka mengalihkan pandangan ke arahnya

"Bisa jadi, tapi kita nggak boleh berprasangka buruk dulu siapa tau buka dia pelakunya" balas Marvin sambil menutup buku yang ia baca

ARYUGA [BL] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang