Bagaimana jadinya jika seorang pemuda ceria, baik hati, ramah dan sedikit sengklek berpindah tubuh ke dalam tubuh seseorang yang bisa disebut antagonis?
Ciel, pemuda itu mengalaminya. Awal nya ia tidak percaya jika transmigrasi itu ada. Namun naas...
Malam semakin larut, cahaya bulan menembus masuk lewat pintu balkon yang terbuka. Mata goldennya menyapu menatap bintang yang bertebaran di langit yang gelap namun indah karena bintang dan bulan menyinari langit itu dengan cahayanya.
Mata indah itu menatap bintang-bintang dilangit dengan tatapan sendu. Kesedihannya seperti tidak bisa di gambarkan dengan kata-kata. la menghapus dengan kasar air mata yang jatuh membasahi pipinya. Menghela nafas pelan, angin malam yang menerpa wajahnya membuat matanya terpejam merasakan sentuhan angin yang dingin.
Genggamannya pada pembatas balkon semakin kuat saat rasa sesak di hatinya semakin menjadi.
"Bunda El kangen" Ujarnya dengan nada lirih. Pemuda itu Ciel/Ryu, malam ini suasana hatinya tidak baik-baik saja karena kedamaian kehidupannya yang lama.
"El kangen pas El tarik konde bunda pas acara tujuh belas agustusan haha" Pemuda itu terkekeh dengan air mata yang mengenang di mata nya
"Bunda sih bandel nggak bisa di bilangin, kata El juga nggak boleh pake buntelan dikepala itu keliatan kayak buntelan kentut bundanya malah ngeyel tetep bikin gituan, El kan jadi kesel" la mendengus ketika mengingat momen itu, saat ia masih berusia delapan tahun di perumahannya memang diadakan acara hari kemerdekaan dan Ami a.k.a bunda Ciel malah berpakaian seperti wanita pada zaman dulu. Katanya agar lebih mendalami peran para pahlawan saat itu.
Karena tidak terima rambut bundanya di buntel-buntel, akhirnya Ciel menarik buntelan itu sekuat tenaga dan berhasil, Buntelan itu lepas dari rambut Ami.
"El juga kangen kok sama ayah, walaupun ayah lebih sayang sama si Jae" Masih inget Jaenudin? Itu loh bebek ke sayangannya Gio a.k.a Ayah Ciel
"Jadi kangen ngejailin si Jae" Monolog Ryu
"Ayah sampe ketar ketir bolak balik keluar negeri cumam buat dapetin obat penumbuh rambut hewan hahaha" Ciel/Ryu itu menyeka air mata nya karena tidak kuat ketawa terbahak-bahak.
"Salah siapa yang lebih perhatian sama si Jae dari pada aku anak kandungnya" la berujar sebal
"Yaudah karena aku iri sama si Jae akhirnya aku botakin kan bulunya hahaha" Memang benar, Ciel itu anak nakal ia selalu saja membuat onar setiap hari. Karena iri pada Jae Ciel nekat mencukur bulu hewan itu sampai tandas, alhasil pantat bebek itu terlihat jelas tidak tertutup bulu sedikit pun.
Gio yang melihatnya syok karena hewan kesayangannya botak, dengan panik ia pergi keluar negeri demi mencari obat yang bisa menumbuhkan bulu hewan dengan sekali pakai.