chapter 58

11.9K 1.3K 61
                                    

Typo bertebaran⚠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Typo bertebaran⚠


"Jika orang lain melihat dia seperti iblis tak berhati, maka di mataku dia adalah manusia yang penuh dengan kepura puraan"

__________________________________

Mata tajam bak elang itu masih setia menatap layar ponsel didepannya. Tubuh kekarnya ia sandarkan disandaran kasur. Ponsel yang miring, telinga yang tertutup headset membuat pemuda itu tidak beranjak barang sejenak pun dari sana.

Sudah hampir sekitar satu jam lebih ponsel itu miring. Berkali-kali mulutnya mengumpat kesal karena teman mabarnya yang terkadang malah mundur bukan maju membuat tim nya hampir saja kalah berkali kali.

Yap, pemuda itu tengah memainkan game online di ponsel nya.

Kenyamanan yang tercipta itu tidak berselang lama karena ketukan pintu yang mengganggu nya. Meskipun telinganya tertutup headset, tapi ketukan pintu itu mengalahkan suara yang ada diponselnya.

Pemuda itu berdecak pelan, ia tahu siapa pelakunya. Mencoba mengabaikan ketukan itu dan matanya kembali fokus pada game yang sedang ia mainkan.

Tok tok tok

Ketukan pintu semakin kencang membuat pemuda itu juga semakin menaikan volume di ponselnya.

Dugh dugh

Sekarang bukan ketukan melainkan tendangan yang terdengar. la sampai heran meskipun volume diponselnya sudah full tapi tidak membuat suara itu teredam di telinganya. Sepertinya ia harus ganti ponsel lagi karena ponselnya sudah rusak, mungkin. la beranjak dari sana dan mulai membuka pintu kamar.

"Apa?" Tanya pemuda itu.
Yang di tanya berdecak pelan, sambil bercak pinggang.

"Nggak sopan! harusnya dibukain dari tadi dong, kamu mau kaki mommy copot?" Tanya wanita yang masih terlihat sangat cantik dan muda di usianya yang sudah tidak muda lagi. Wanita yang teramat ia sayangi, wanita yang sudah melahirkan dan membesarkannya sepenuh hati.

"Tinggal masuk aja ngapain pake ribut dulu kayak ngajak tawuran" Sahut Shion datar.

Wanita itu menghela napas, anaknya ini masih saja dingin. Sifat itu masin terus melekat pada anaknya. Entah turunan dari siapa padahal suaminya sedikit sengklek meskipun hanya dengan keluarganya saja, kalau didepan orang lain sangat cuek dan dingin bahkan tidak tersentuh. Ia sampai heran kenapa bisa menikah dengan orang modelan suaminya ini, pengen cerai tapi sudah terlanjur sayang.

"Sengaja mommy gedor-gedor pintu kamu biar kamu nggak nempel terus sama kasur" Jawabnya menjeda

"Lagian kamu sih kata mommy juga cari pacar sana biar kamu nggak bucin terus sama kasur" Sambungnya.

ARYUGA [BL] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang