Bagaimana jadinya jika seorang pemuda ceria, baik hati, ramah dan sedikit sengklek berpindah tubuh ke dalam tubuh seseorang yang bisa disebut antagonis?
Ciel, pemuda itu mengalaminya. Awal nya ia tidak percaya jika transmigrasi itu ada. Namun naas...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Typo bertebaran ⚠
"Jika melindunginya harus bertaruh nyawa, maka akan ku lakukan. Karena dia dunia ku" __________________________________
Motor sport Shion berhenti di sebuah pekarangan rumah mewah. Ryu yang melihat itu terheran-heran kenapa ada rumah ditengah-tengah hutan seperti ini? pikirnya.
Keduanya turun setelah Shion memarkirkan motornya di pekarangan rumah itu. Ryu sempat terpesona saat melihat bangunan didepannya yang begitu besar, luas dan jangan lupakan meskipun rumah ini dikelilingi pepohonan tapi halamannya terawat dengan baik.
Lamunan Ryu buyar saat tiba-tiba tangannya dicekal oleh Shion. Ia melihat kearah sang kekasih yang terlihat begitu cool dengan rambut yang acak acakan.
"Ayo masuk" Ujar Shion menarik lengan Ryu.
Ryu menghentikan langkahnya membuat Shion juga ikut berhenti. Pemuda itu menatap kearahnya dengan heran sambil menaikan sebelah alisnya.
Rumah itu bagus dan terawat tapi tetap saja Ryu was-was takut Shion berbuat sesuatu yang iya iya. Shion kembali melanjutkan langkahnya, ia menarik Ryu sedikit paksa agar pemuda itu mengikutinya.
Cklek
Gelap
Hal pertama yang Ryu lihat saat pintu itu terbuka adalah kegelapan. Jauh berbeda dengan dihalaman rumah tadi. Jika di sana terang, maka didalam rumah itu gelap.
Ryu merinding seketika ketika bayang-bayang hantu yang sering ia tonton difilm horor muncul didalam kegelapan, apalagi ini ditengah-tengah hutan.
Shion mengerut bingung ketika markas sepi bahkan lampu yang tidak pernah dimatikan kini malah mati. la menatap kearah Ryu sekilas, wajah pemuda itu terlihat sedikit ketakutan. Meskipun hanya tersorot cahaya diluar rumah, tapi Shion bisa melihatnya.
"Jangan takut" Bisik Shion tepat ditelinga Ryu membuat pemuda itu kaget.
"Ck ngagetin. Lagian tuh suara kayak bisikan tetangga aja tiba-tiba muncul tanpa diketahui asalnya" Kata Ryu ngawur. Shion hanya mengangkat bahu acuh. la kembali berjalan masuk sambil terus menggenggam tangan Ryu
"Tunggu tunggu" Langkah mereka kembali terhenti ketika Ryu bersuara. Pemuda itu mengeluarkan handphone dibalik saku celananya.
"Pake senter dong, jangan kayak orang susahlah gelap-gelapan gini" Ujar Ryu membuat Shion mendengus
"Nah kan terang tuh" Sambungnya sambil mengarahkan senter itu ke wajah Shion. Sepontan pemuda itu memejamkan matanya karena silau.