chapter 31

25K 2.4K 77
                                    

Typo bertebaran ⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Typo bertebaran ⚠️

"Lucu ya, kadang yang paling jago ngomong soal kebaikan justru yang paling ahli dalam munafik."

---------------------------------------------------

Ryu memakai sedikit lipbalm di bibir. Meskipun hari ini hari minggu ia berniat akan menanam beberapa bunga di lahan kosong. Sayang, taman tapi bunganya hanya sedikit bahkan tidak terawat.

Pemuda itu sudah menghabiskan waktu liburannya dengan menanam bunga di taman rumah, lebih bermanfaat bukan dari pada hanya rebahan seharian.

Langkahnya terhenti di anak tangga terakhir. Atensinya yang hanya terpaku pada handphone kini teralihkan ketika mendengar canda tawa di ruang tamu. Senyum Ryu mengembang ketika melihat siapa yang datang. Langkahnya semakin lebar menghampiri mereka yang sedang bercanda tawa disana.

"Nenek!" Semua orang menatap ke arah Ryu yang hendak memeluk Ratna ibu Airin. Namun wanita itu malah menghindar menjauh dari Ryu
Alex menatap putranya sendu, namun buru-buru pria itu menormalkan raut wajahnya.

Ryu hanya bisa diam mematung, senyum diwajahnya luntur. Pemuda itu menatap Ratna bingung

"Sayang sini duduk sebelah ayah" Ujar Alex membuyarkan lamunan Ryu. Ryu menurut, pemuda itu masih menatap neneknya heran

'Ada apa sebenarnya' Tanya Ryu pada diri sendiri.

"Oh ini putramu itu Rin, ternyata udah besar. Gimana? apa dia masih suka bikin ulah?" Tanya Ratna menatap Ryu tajam.

Sekelebat ingatan hinggap di pikiran pemuda itu, mendapat bayangan anak kecil yang terus dipukuli meskipun sudah meminta maaf pada seorang wanita yang terus mencambuknya

"Ibu..aku mohon anakku amnesia dia baru saja mengalami kecelakaan dan membuat dia tidak bisa mengingat sebagian ingatannya" Jelas Airin.

"Apa itu benar sayang?" Tanya Pria paru baya yang diyakini Ciel jika itu adalah kakek Aryuga yang bernama Wiliam.

"I-iya kek emm...bagaimana keadaan kakek?" Tanya Ryu basa basi. la masih mencerna ingatan yang tadi ia lihat dalam pikirannya.

"Kakek baik sayang. Maafkan nenekmu ya, dia memang seperti itu" Ucap Wiliam membuat Ryu tersenyum manis.

Ratna hanya merengut. Wanita itu seperti tidak menyukai Aryuga bahkan ia terus menatap nyalang Ryu.

"Dimana cucu-cucu kebanggaan ku?" Tanya Ratna sambil melihat kesekitar.

"Nenek" Kenzo dan Kenzi baru saja menuruni tangga. Kedua pemuda itu Menghampiri Ratna dan Wiliam.

"Bagimana keadaan nenek dan kakek" Tanya Kenzi sambil memeluk Ratna dan dibalas tak kalah erat oleh sang empu.

ARYUGA [BL] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang