Chapter 9

25.3K 2.4K 61
                                    

Typo bertebaran ⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Typo bertebaran ⚠️

"Selain cuci tangan, kamu tuh harus sering-sering cuci kaki juga. Soalnya telapak kaki kamu kan bakalan jadi surga untuk anak-anak kita nanti"

---------------------------------------------------

Para pelayan semakin dibuat heran dengan tingkah anak majikan mereka. Tingkah Ryu makin hari semakin membuat para pelayan depresot.

Bagaimana tidak? kemarin mereka melihat Ryu pulang sekolah dengan keadaan memakai sepatu cuman sebelah doang, sebelahnya lagi cuma memakai kaus kaki warna putih yang sudah berubah jadi warna coklat karena terkena tanah.

Entah kemana sepatu sebelahnya, pas ditanya jawaban Ryu malah ngelantur. Gini jawaban nya...

"Sepatu aku hanyut kebawa banjir" Heii mana ada banjir, bahkan tanah disini tetap kering! Entahlah tapi kali ini para pelayan dibuat terkejut karena Ryu sudah bangun dipagi buta dengan menggunakan piyama tidur beruang, rambut dia yang acak-acakan dengan muka bantalnya ia berjalan sambil membawa handuk yang di simpan dibahu dengan tangan yang megang gayung dan peralatan mandi lainnya seperti sabun, sikat gigi, dan lainnya.

"Tuan muda mau kemana pagi-pagi begini?" Tanya salah satu pelayan yang melihat Ryu baru turun dari tangga.

"Eh mbok Wulan, aku mau mandi bi" jawab Ryu

"Mandi? tapi kenapa kok bawa tas sekolah segala? terus kan kamar mandi tuan ada di atas, ouh bibi tau tuan mau mandi di kamar tamu ya" Tanya Bi Wulan mengangguk paham.

"Tidak, aku mau mandi di sekolah"

"Ouh sekolah....HAH!!eh astaga m-maaf tuan muda saya tidak bermaksud teriak tadi" Sesal Bi Wulan sambil menunduk tidak enak.

"Nggak papa bi, yaudah aku mau berangkat dulu ya, kalo bunda nanyain bilang aja Ryu udah berangkat"

"Eh tunggu tuan muda tapi kenapa mandi di sekolah? apa kamar mandi di kamar rusak? kalo rusak biar saya manggil tukangnya buat benerin"

"Nggak, aku lagi ngehemat air aja biar nanti yang bayar listrik nggak mati karena melihat tagihan listrik yang kemahalan" Ujar Ryu. Bi Wulan menghela nafas pelan, apa apan ini? pa tuan mudanya ini lupa jika keluarganya begitu kaya?!

"Tapi tuan.."

"Udah bi, aku juga pengen ngerasain susana mandi gratis, kapan lagi kan? lagian kasian juga kamar mandi disekolah di sediain banyak tapi nggak di manfaatin dengan baik" Ucap Ryu tanpa dosa.

"A-ah iya tuan" Jawan Bi Wulan kikuk ia tidak tau harus merespon seperti apa.

"Yaudah Ryu berangakat ya bi"
Setelah mengatakan itu Ryu benar-benar pergi dari sana, membuat Bi Wulan bungkam seribu bahasa. Kasian sepertinya dia agak tertekan melihat kelakuan ajaib tuan mudanya itu.

ARYUGA [BL] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang