chapter 39

24.2K 2.3K 217
                                    

Typo bertebaran ⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Typo bertebaran ⚠️


"Lelah, pengen jadi kadal ajalah"

---------------------------------------------------

Ryu membalikan badannya menjadi miring. Pemuda itu tiduran dikasur seperti cacing kepanasan tidak bisa diam. Ia kembali memejamkan matanya mencoba tidur namun gagal. sungguh bosan, ternyata skornya tidak enak dia jadi bosan tidak sekolah.

Dirinya kira di skors itu enak karena bisa berleha-leha tanpa memikirkan pelajaran. Namun pikirannya salah! bukannya santai, ini malahan Ryu ngerasa gabut plus kesepian!!

"Bosen gue..arrgghh!" Erangnya terendam bantal karena pemuda itu menggigit bantal sebagai objek pelampiasan.

"Kirain gue enak gitu rebahan di saat anak seusia gue disekolah" Gumam Ryu

"Tapi malah kayak tai gini anjir, gabut banget gue nggak ngapa-ngapain" ia menghela napas pelan. Di rumah ini begitu sepi karena Airin dan Alex pergi ke luar kota selama tiga hari. Orang tuanya itu ada tugas bisnis

Mungkin bagi Aryuga asli ini sudah biasa, namun bagi Ciel ia baru merasakannya. Karena dalam kehidupan pertama pemuda itu tidak pernah tinggal pergi oleh orang tuanya.

Dirumah hanya ada dirinya, mbok Wulan, pak satpam dan supir keluarga. Kenzo dan Kenzi tidak pernah terlihat sejak kejadian Rachel memfitnah dirinya dikamar mandi waktu itu.

Mungkin keduanya menginap di rumah sakit menjaga Rachel karena pemuda itu dirawat inap selama dua hari setaunya.

Apalagi keluarganya bertanggung jawab atas pengobatan Rachel Padahal bukan dirinya yang melakukan itu. Kedua orang tuanya juga tidak marah saat tau putra mereka di skors. Kata Alex sih,
'nikmatin aja sayang. Itu kamu lagi dikasih kesempatan buat libur saat orang lain pada pusing karena pelajaran'

Ayah Aryuga itu sangat seprekuensi dengan Ciel. Membuat Ciel kegirangan karena mendapatkan orang yang spesiesnya sama seperti dirinya seperti dirumah ini.

Alex pun tetap menanggung biaya rumah sakit Rachel meski pria itu percaya putranya tidak melakukan itu. Namun karena Ryu yang dituduh maka ayahnya itu ingin bertanggung jawab karena tidak mau anaknya di cap lebih buruk lagi.

"Kalau gini terus bisa-bisa mati kesepian gue" Ujar Ryu meratapi nasibnya.

"Kerjaan gue cuman baring gini doang berasa kayak ikan asin yang lagi di jemur"

Tiba-tiba Ryu mengingat album foto yang ia temukan di gudang belakang. Pemuda itu bangkit dari kasur dan berjalan ke arah lemari.

"Gue masih penasaran siapa anak kecil yang ada di foto ini" Ujar Ryu sambil mengambil album itu. la menatapnya lama sambil menerka-nerka. Mengapa dalam ingatannya ia tidak mengingat apapun tentang bocah laki-laki itu? jika ia mencoba mengingatnya pun pasti kepalanya akan terasa sakit seperti tertimpa batu besar.

ARYUGA [BL] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang