Typo bertebaran ⚠
"Menilai orang dari luar saja? Hebat, kemampuan observasimu setara dengan kacamata hitam di malam hari."
__________________________________Seperti yang disepakati ditelepon sebelumnya, Alex pergi ke tempat yang ditentukan seorang diri. Awalnya sikembar bersikeras ingin ikut tapi dengan tegas Alex melarang mereka. Jika mereka ikut maka bukan hanya Ryu yang akan dalam bahaya tapi mereka juga. Alex tidak ingin mengambil resiko yang membuat keluarganya terluka.
Berjalan memasuki sebuah gedung kosong yang sepertinya sudah lama ditinggalkan. Berjalan kesana kemari, mengecek setiap ruangan yang ada siapa tau dia menemukan 'orang itu' ataupun Ryu.
Di setiap ruangan yang dia datangi tidak menunjukkan ada seseorang disana. Namun disaat dirinya memasuki ruang yang berada di ujung, baru saja membuka pintu langsung sambut oleh sosok pria tinggi yang berdiri memunggunginya.
"Akhirnya kau datang, aku pikir kau hanya seorang pengecut yang tidak akan datang" ucap pria itu remeh dan membalikkan tubuhnya hingga memperlihatkan sosoknya dengan jelas
"Tidak perlu basa-basi, cepat katakan apa yang kau inginkan.. Algan. Masalahmu hanya denganku bukan keluargaku, jangan melibatkan keluargaku dalam hal ini" ujar Alex dingin dengan tatapannya yang menajam.
"Oh ayolah jangan begitu, apakah kau tidak merindukan teman lamamu ini?" Ucap pria yang dipanggil Algan yang tersenyum remeh
"Berhenti mengatakan omong kosong, cepat katakan apa yang kau inginkan"
"Kau tau betul apa yang aku inginkan Alex, atau harus aku panggil..pembunuh" senyuman tipis yang sedari awal terpatri di bibir Algan hilang digantikan dengan tatapan dingin
"Karenamu aku kehilangan adikku, kau membunuhnya!" Teriaknya marah
"Aku tidak akan membunuhnya jika dia tidak mengusikku, aku tidak masalah jika dia mencintaiku tapi yang dia rasakan padaku bukan cinta melainkan obsesi. Karena obsesinya itu dia bahkan menyakiti istriku dan membuatku hampir kehilangan istri dan putra kembarku yang masih berada didalam kandungan" ujar Alex tak kalah dingin menatap tajam Algan
"Dan kau membunuh adikku Dara hanya karena hal itu? bahkan istrimu masih bernafas sampai sekarang begitu juga anak-anakmu itu!"
"Bukan hanya itu, aku membunuh Dara karena dia yang membocorkan data-data penting perusahaanku kepada sainganku. Dan jika dia masih hidup maka aku yakin akan ada banyak rencana licik yang dia lakukan untuk menyakiti keluargaku" lanjut Alex
Algan semakin menggeram marah, terlihat dari urat-urat rahangnya yang menonjol dan tangannya yang mengepal kuat.
"Nyawa dibalas dengan nyawa, tidak lama lagi kau akan mati di tanganku. Tapi sebelum itu, aku punya kejutan untukmu" Algan menyeringai melihat tatapan bingung Alex, tangannya bergerak seperti memberi kode. Tidak lama dari sudut yang gelap muncul sosok pemuda yang menundukkan wajahnya sehingga Alex tidak bisa melihat jelas wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARYUGA [BL] ✓
Teen FictionBagaimana jadinya jika seorang pemuda ceria, baik hati, ramah dan sedikit sengklek berpindah tubuh ke dalam tubuh seseorang yang bisa disebut antagonis? Ciel, pemuda itu mengalaminya. Awal nya ia tidak percaya jika transmigrasi itu ada. Namun naas...