chapter 65

10.2K 931 22
                                    

Tyoo bertebaran⚠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tyoo bertebaran⚠

"Yang aku inginkan hanyalah sebuah dukungan bukan tuntutan"

__________________________________

Pagi pun tiba, matahari muncul menggantikan bulan yang telah menerangi sepanjang malam. Cahaya mentari menembus celah gordeng menyinari dua pemuda yang tengah tertidur sambil berpelukan.

Perlahan pemuda yang lebih tua membuka matanya. Mata tajam itu mengerjap pelan menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya.

Setelah kesadarannya terkumpul sempurna, netra tajam itu tertuju pada sosok cantik mungil yang masih tidur sambil memeluknya dan menyembunyikan wajahnya didada bidang miliknya.

Senyuman terukir diwajah tampan itu saat melihat sang adik yang masih tertidur pulas.

"Ryu bangun udah pagi" Ucap Kenzi sambil menepuk pelan pipi sang adik. Sejujurnya ia tidak tega untuk mengganggu tidur nyenyak Ryu tapi bagaimana lagi, adiknya ini perlu sarapan untuk mengisi tenaga apalagi setelah energinya terkuras karena menangis semalam. Meskipun ini weekend tapi yang namanya makan juga nggak perlu libur.

Perlahan mata bulat indah itu terbuka
"Eung apa sih, masih ngantuk.." ucap Ryu sambil mengucek matanya tapi segera ditahan oleh Kenzi

"Jangan dikucek nanti merah" ujarnya

Setelah beberapa saat mengumpulkan nyawanya yang entah berkeliaran kemana saja saat ia tidur, akhirnya kesadarannya terkumpul sempurna.

Mata indah itu membola terkejut saat melihat Kenzi yang berada didepannya sambil tersenyum lembut kearahnya.

"Selamat pagi princessnya abang" ucapnya membuat Ryu mendelik

"Princess matamu, gue cowok jadinya prince bukan princess! lagian lo ngapain dikamar gue sih?!"

"Lah semalem yang minta gue buat temenin sambil memelas itu siapa?" Balas Kenzi pura-pura mengingat

Ryu berfikir sejenak mengingat kejadian tadi malam. Pipinya merona saat mengingat jika semalam ia menangis dipelukan Kenzi karena merindukan keluarganya dan meminta pemuda itu menemaninya bahkan sampai ikut kedapur karena tidak ingin ditinggal sendiri meskipun harus digendong.

Mengingat semua itu rasanya ia ingin mengubur dirinya didasar bumi paling dalam.

"Udah inget sekarang?" Ucapan Kenzi membuat lamunan Ryu buyar lalu dirinya mendongkak dan melihat Kenzi yang tengah tersenyum menyebalkan

Plak

"Aduh! kenapa malah ditampar sih?" Ujar Kenzi sambil mengusap pipinya yang terkena tamparan sayang sang adik

"Senyum lo kek pedo" ujar Ryu dengan tatapan julidnya

"Senyuman gue yang bisa bikin para pihak bawah tepar loh sebut mirip pedo?! mata lo kali yang katarak"

ARYUGA [BL] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang