typo bertebaran ⚠
" Jangan terlalu percaya kepada orang lain, ingatlah bahwa iblis pernah menjadi malaikat"
__________________________________
Pemuda yang mempunyai gelar anggota Black Kecil paling kiyowo:v itu menggeser tubuh nya masuk ke dalam rooftop sehingga tubuh mungil orang di belakangnya bisa kelihatan.
"Masuk, kenalin mereka sahabat sahabat gue "Kata Bobi memperkenalkan orang yang ia bawa tadi
"H-hai, a-aku Rachel" Ucap nya memperkenalkan diri
***
Hening, suasana disana hening ketika pemuda yang dibawa Bobi tadi menampakan dan memperkenalkan diri.
Alister membuka mulutnya lebar-lebar sambil melihat Rachel yang kikuk didepannya. Tidak ada yang membuka suara, keadaan masih hening beberapa menit hingga
"Ekhm kenapa pada jadi bisu semua?" Dehem Bobi memecahkan keheningan.
Pemuda itu terheran-heran menatap mereka hanya diam bagai patung."Bob, nemu dimana cowok modelan gini?" Tanya Samuel. sifat ceplas ceplosnya kumat, bahkan pemuda itu terang terangan memandang Rachel tidak suka.
Bobi menggaruk tengkuknya yang tak gatal. la tersenyum tidak enak pada Rachel.
Lucas bersedekap dada, otaknya menerawang ntah kemana. Sepertinya pemuda itu sedang mengingat ingat sesuatu.
Brak
Gebrakan itu membuat mereka semua kaget dan menatap Lucas dengan nyalang karena tiba-tiba memukul meja dengan keras.
"Apa-apaan sih sat!" Sentak Samuel memukul pundak Lucas keras membuat pemuda itu mengaduh pelan. Lucas mengusap bahunya yang terasa panas.
Pemuda itu berjalan kearah
Alister, Samuel, Bobi dan Rachel yang berada didepannya.
Raut wajahnya seperti terlihat kesal dan juga menahan amarah? jijik? raut wajah Luca membuat teman-temannya bingung. Ada apa dengan pemuda itu?"Kenapa?" Tanya Alister penasaran. Lucas menghela napas gusar menatap teman temannya kikuk seperti ingin menyampaikan sesuatu namun tertahan dikerongkongan.
Marvin menutup buku matematika yang ia baca. Pemuda itu bangkit dari duduk nya dan berjalan kearah mereka semua. Pandangannya tidak sengaja bertemu dengan pandangan Rachel, pemuda itu menatanya sedikit berbinar.
Marvin yang mengetahui tatapan itu berdecih pelan. Orang di hadapannya ternyata sama saja seperti kebanyakan orang di luaran sana yang memandangnya seperti itu.
Dan satu hal yang Marvin tidak suka, tatapan mereka yang berbinar binar ketika menatap nya. Marvin paling membenci itu, ia benci ketika semua orang menatapnya seperti ia adalah laki-laki yang paling sempurna.
Entah apa yang membuat pemuda itu membenci kesempurnaan. Yang jelas, itu membuat Marvin menutup diri dan hatinya agar tidak ada satupun orang yang masuk ke dalam kehidupannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARYUGA [BL] ✓
Teen FictionBagaimana jadinya jika seorang pemuda ceria, baik hati, ramah dan sedikit sengklek berpindah tubuh ke dalam tubuh seseorang yang bisa disebut antagonis? Ciel, pemuda itu mengalaminya. Awal nya ia tidak percaya jika transmigrasi itu ada. Namun naas...