chapter 4

29.3K 2.6K 174
                                    

Typo bertebaran ⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Typo bertebaran ⚠️

"Pepatah mengatakan empat sehat lima sempurna,namun aku tidak merasakan kesempurnaan itu sebelum aku merasakan kasih sayangmu"

---------------------------------------------------

"

Jadi aku juga punya dua abang dan mereka kembar ya?" Tanya Ryu.

Kita sekarang panggil Ciel dengan sebutan Ryu nih biar nggak pusing.

"lya sayang, mereka itu kedua abang kamu" Sahut Airin sambil mengusap rambut Ryu dengan sayang.

Sekarang mereka sedang berada didalam mobil, pasalnya Ryu terus merengek meminta pulang jadi mau tidak mau mereka mengiyakan karena keadaan Ryu juga sudah membaik.

Ryu terus saja bertanya-tanya pada Airin tentang kehidupannya seperti apa Karena Airin tau putranya itu sedang amnesia.

Tapi sayang Alex ayahnya tidak bisa ikut serta mengantarnya pulang karena ada pertemuan penting yang mendesak.

"Terus kenapa aku bisa berada di rumah sakit dan sampai koma tiga minggu?" Tanya Ryu menggantung

"Dan...selama aku di rumah sakit mengapa abang tidak menjengukku?" Tanya Ryu beruntun.

padahal ia tau jawabannya cuman ya..dia hanya sedang bersandiwara agar tidak ada yang curiga.

Airin gelagapan atas pertanyaan Ryu yang terakhir ia tidak tahu harus menjawab apa.

Airin berdehem mencoba bersikap biasa saja
"Kamu terjatuh dari tangga sekolah sayang, dan untuk kedua abang kamu, mu-mungkin mereka sibuk" Cicit Airin di akhir kalimatnya.

Ryu pun menganggukan kepala nya percaya. Tapi, tiba-tiba keningnya mengerut ia merasa janggal dengan ini.

"Emm...ada yang liat nggak pas aku jatuh?" Airin pun menggelengkan kepalanya

"Seinget yang bunda tau, kata Nathan kamu itu izin ke toilet pas pelajaran jam ketiga tapi kamu nggak balik ke kelas. Nathan izin ke toilet juga buat susulin kamu, tapi pas dia ke sana kamu nggak ada dan Nathan inget kamu itu suka ke rooftop sekolah buat mencari udara segar, tapi pas dia mau susul kamu kesana kamu sudah berbaring dibawah tangga dengan kepala yang mengeluarkan darah" Jelas Airin

Ryu hanya manggut-manggut saja, entah mengapa ia tidak puas dengan penjelasan Airin.

'Baiklah, nanti gue akan mencari tahu lebih detailnya'

"Nah ayo kita udah sampai" Ucap Airin tiba-tiba membuat lamunan Ryu buyar.

Pemuda itu keluar dari mobil dan menatap bangunan di depannya dengan memuja. Rumah yang besar bertingkat tiga dengan halaman yang luas. Meskipun ia tau rumah ini bukanlah rumah utama, rumah utama itu mansion.

ARYUGA [BL] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang