Pukul 19.30 wib. Malam telah tiba. Di sebuah resto pusat Jakarta terlihat banyak sekali pengunjung. Semua bangku serta ruangan VVIP di resto itu telah di penuhi oleh pengunjung, mulai dari anak muda hingga orang dewasa bahkan membawa keluarga lengkap mereka. Salah satu di antara pengunjung itu ada dua orang anak muda yang tengah bercanda ria dengan di temani segelas jus buah favorit mereka.
Dua anak muda itu tak lain adalah Saskira dan Natan. Keduanya tampak sangat serasi malam ini, dengan pakaian senada berwarna putih serta menggunakan celana jeans panjang.
"Ayang-ayang, kamu tau kepanjangan BNN gak?" Tanya Saskira antusias.
Natan berangguk cepat sembari menyeruput minuman miliknya.
"Apa coba?"
"BNN, Badan Nina Ninu" Jawabnya hingga membuat Saskira tergelak tawa.
"NGARANG!" Sahut Saskira.
Natan hanya terkekeh sembari menyeruput minumannya kembali.
"Fazza!"
Saskira tiba-tiba teriak memanggil nama seseorang yang baru saja ia kenal tadi. Matanya tersorot pada gadis cantik dengan menggunakan rok span hitam pendek selutut dengan baju kemeja kotak-kotak hitam sembari membawa tas ransel kecil. Gadis itu tampak sangat anggun dan cantik malam ini.
Saskira melambaikan tangannya ke arah gadis tersangka dengan nama Fazza itu. Fazza yang mendengar namanya di panggil pun langsung bergegas menghampiri Saskira di mejanya bersama Natan.
"Saskira?" Ucap Fazza terkejut dengan adanya Saskira di resto itu.
"Aaaaa gue seneng banget kita bisa ketemu disini" Ujar Saskira girang sembari bangun dari duduknya dan melakukan cipika-cipiki dengan Fazza.
Natan terdiam membeku melihat keakraban kedua gadis cantik itu. Pikirannya memutar memori berusaha mencari tahu siapa gadis dengan nama Fazza itu. Mengapa terlihat sangat dekat dengan Saskira?
"Perasaan cewe gua gak ada temen yang namanya Fazza dah" Gumma Natan berpikir.
"Lo ngapain kesini? Terus sama siapa?" Tanya Saskira.
"Aku sendiri, gabut di rumah makannya kesini"
"Rumah Lo dimana?" Tanya Saskira lagi.
"Itu dekat simpang depan"
"Loh dekat. Ntar kapan-kapan gue main deh kesana sama Laura"
"Boleh aja"
Ekhem...
Natan berdehem pelan dan di dengar oleh Saskira juga Fazza. Mendengar deheman dari Natan, keduanya beralih kearahnya secara bersamaan. Saskira tersenyum melihat Natan yang memasang wajah badmood. Cowonya itu memang sangat gampang badmood jika dirinya tak mengajak ngobrol, meskipun ia mengobrol dengan temannya.
"Oh iya Za, kenalin ini Natan. Pacar gue eheh" Jelas Saskira diakhiri dengan cengiran bak kuda balap.
"Sayang, ini Fazza temen aku. Dia anak baru di sekolah kita, masuk di IPA 1" Saskira memperkenalkan Fazza pada sang kekasih.
Segera keduanya saling berjabat tangan dengan menebarkan senyuman di wajah mereka.
"Natan"
"Fazza"
"Tapi gue tadi di sekolah sama sekali gak ada liat Lo" Ujar Natan heran.
"Fazza ada kok tadi yang. Waktu kamu ajak aku pulang tadi aja dia ada disana, berdiri di depan pintu" Jelas Saskira.
Natan berkerut dahi. "Masa sih?" Tanyanya tak percaya.
"Iya loh. Kamunya aja yang tiba-tiba datang terus narik tangan aku sampe gak sadar ada Fazza"
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESSIVE BAD BOY (END)
Teen FictionNikah dini karena perjodohan memang lah sudah biasa, tapi ini adalah kisah dua remaja yang melakukan pernikahan hanya karena di ambil first kiss? Bagaimana mungkin, sedangkan keduanya tidak saling mencintai. Akankah keduanya bisa menjalankan kehidu...