"Mau kemana Sya?" Natan bertanya saat Arrasya beranjak dari duduknya hendak keluar kelas.
Yah, Arrasya, Natan juga Saskira sudah datang ke sekolah sejak beberapa menit lalu. Namun mereka tidak mengetahui dimana Laura berada, hanya ada tas ransel milik Laura yang mereka lihat di kelas.
"Kelas bini"
"Yeee dasar bucin!"
"Cepet banget kangennya, padahal baru berapa menit pisah" Sambung Saskira.
"Bodoamat!" Seru Arrasya sembari terus berjalan keluar kelas.
Yah hari ini Fazza kembali masuk sekolah, Arrasya telah mengizinkan istrinya itu untuk masuk ke sekolah sebab dilihatnya bahwa Fazza sudah tidak susah untuk berjalan.
Kaki Arrasya terus berjalan santai hingga akhirnya ia sampai di depan kelas sang Istri. Karena bersebelahan justru membuat Arrasya cepat berjalan ke sana. Saat telah berada di depan pintu, cowo bad boy itu langsung nyelonong masuk ke dalam kelas itu hingga membuat penghuni kelas dua belas IPA 1 terkejut. Arrasya sama sekali tak mengubris perkataan teman kelas Fazza yang begitu histeris saat dirinya masuk ke dalam. Mata Arrasya terus mengincar kw setiap sudut kelas mencari keberadaan sang istri, sebab ia lihat Fazza tak ada di bangkunya.
"Eh" Ucap Fazza kaget.
Bagaimana tidak kaget kalau tiba-tiba saja ada sebuah kepala menindihi pahanya saat ia duduk selonjoran di belakang sudut kelasnya, tengah berbincang dengan Naifa.
"Ngapain kamu?" Tanya Arrasya menatap wajah cantik Fazza dari arah bawah, sebab dirinya merebahkan dirinya di lantai dan meletakkan kepalanya di paha Fazza.
"Ngapain ke sini?"
"Malah balik nanya" Merengut Arrasya.
Sedangkan Naifa terdiam dan memandang ke arah dua sepasang kekasih itu yang sama sekarang dirinya belum mengetahui bahwa keduanya telah menjadi sepasang suami istri.
Fazza tak mengubris penuturan terakhir Arrasya, gadis itu malah melanjutkan ngobrolnya dengan Naifa. Naifa yang di ajak ngobrol pun seberusaha mungkin untuk menanggapi meski ia gugup adanya Arrasya di depannya, jika Fazza tidak ia tanggapi yang ada ia akan berurusan dengan Arrasya.
Arrasya yang merasa di cuekin, ia memilih memeluk dan menyembunyikan kepalanya di perut Fazza. "Hmm di cuekin, tidur aja dah" Tuturnya.
Fazza mendengar itu, namun ia tak berucap sedikit pun melainkan Fazza mulai mengusap puncak kepala Arrasya dengan tangan kirinya dan sesekali Fazza elus pipinya, sementara tangan kanan Fazza di pegang Arrasya yang tengah memejamkan matanya. Senyuman Fazza seketika terukir indah saat melihat wajah tampan Arrasya begitu sangat terlihat saat sedang tertidur.
"Kenapa aku baru sadar kalau Arrasya tidur gantengnya makin nambah" Fazza berucap dalam hati.
"Eee Za, a-aku izin keluar bentar ya" Pamit Naifa, gadis itu takut jika dirinya akan menganggu waktu romantis keduanya. Naifa langsung bangun dari duduknya dan melangkahkan kakinya cepat keluar kelas.
Seisi kelas Fazza sontak kaget melihat adegan Fazza dan Arrasya yang begitu romantis. Seketika semua mata menyorot ke arah keduanya. Jujur saja sebenarnya Fazza canggung saat dirinya di lihat seperti itu oleh teman-temannya, namun Arrasya ngeyel, cowo itu tetap stay dalam tidurnya dan bahkan kini jari jempol kanan Fazza telah di emut manja oleh cowo itu.
"Arrasya lepasin" Bisik Fazza ketika cowo itu terus mengemut jari jempolnya. Arrasya tak menjawab menggunakan suara, ia menjawab dengan gelengan kepala dan mata yang masih tertutup.
"Keren ya Fazza, bisa dapeti Arrasya"
"Gila, itu Arrasya? Beda banget vibesnya. Lebih keliatan cute boy"
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESSIVE BAD BOY (END)
Teen FictionNikah dini karena perjodohan memang lah sudah biasa, tapi ini adalah kisah dua remaja yang melakukan pernikahan hanya karena di ambil first kiss? Bagaimana mungkin, sedangkan keduanya tidak saling mencintai. Akankah keduanya bisa menjalankan kehidu...