36. EMPAT?

1.6K 87 6
                                    

Spesial tahun baru chapter kali ini agak lebih absurd gimana gitu😀

•••

Tringgg....

Suara nada dering handphone terdengar, itu berasal dari handphone milik cowo dengan nama belakang Arfalienzo. Dirinya yang sedang asik melakukan rutinitas kewajiban bersama sang istri seketika harus terpaksa menghentikannya dan meraih handphone di atas meja depan sofa untuk melihat siapa yang meneleponnya, tak lupa dengan decakkan dan umpatan yang keluar dari mulutnya sebab orang yang menelepon telah menganggunya rutinitas.

"Siapa sih ganggu aja!" Sungutnya mengambil handphone itu sedangkan istrinya tetap berada di atas kasur.

"PAAN?! GANGGU LO TAU GAK!"

Arrasya langsung mengketus saat telepon itu telah tersambung. Si penelpon dari arah seberang sana pun sontak terkejut dengan suara ketusan Arrasya.

"Sialan Lo, gue kaget woy!" Ujar seseorang dari seberang telepon.

"Tudep, ngapain Lo nelpon gue? Gak tau apa gue lagi sibuk hah?!"

"Ck, Lo dimana?"

"Afrika"

"Bacot bener Lo. Buruan kasih tau Lo di mana?"

"Bali"

"Gue serius anj*ng!"

"Kepo banget hidup Lo!"

"Pulang bab*! Sekolah dah kelar"

"Njir seriussan Lo, dah balik sekolah?" Arrasya ternganga kaget, cowo itu benar-benar tak sadar dengan jam yang ternyata telah memasuki siang hari, saatnya pulang sekolah.

"Lo liat aja jam"

Arrasya sontak langsung melihat jam di layar handphonenya. Benar, waktu pulang sekolah telah tiba. Sekarang jam telah menunjukkan pukul 14.30 wib. Tak habis pikir pada dirinya ternyata dia bermain begitu lama di ruangan.

"Gila jam dua??"

"Makannya Lo dimana sekarang, gue mau balik nih. Btw tas Lo udah gue bawa"

"Balik aja Luan, gue nyusul. Tas gue biar sama Lo aja"

"Bener?"

"Iya"

"Sama siapa Lo?"

"Sama bini gue"

"Oh pantes betah gak masuk kelas. Yaudah lah gue balik luan, selamat kembali bercocok tanam"

Tittt....

"Anj*ng tau aja nih monyet satu!" Sungut Arrasya sembari kembali meletakkan handphonenya di atas meja.

Sambungan telepon dengan sahabatnya yakni Natan telah selesai. Arrasya dengan tubuh yang hanya memakai celana hotpants itu kembali menemui istrinya di kasur. Begitu sangat jelas terlihat raut wajah Fazza yang sangat lelah, letih, lesuh, lunglai dan lemah. Perempuan yang sekarang bukan gadis itu terlihat sangat santai mengikuti permainan sang suami tadi, bahkan deru napasnya saja masih tersengal-sengal sekarang dengan tubuhnya yang di tutupi oleh selimut di bumbui dengan air keringat.

"Siapa?" Tanya Fazza saat Arrasya beranjak ke atas kasur.

"Natan"

"Kenapa dia?"

"Ngajak balik"

"Emang udah balik sekolah?"

"Udah"

Sama seperti Arrasya di awal, perempuan itu tersentak saat tahu jam pulang sekolah telah tiba. "Emang sekarang jam berapa?" Tanyanya.

"Jam dua lewat"

POSESSIVE BAD BOY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang