55. Three plates

1K 61 7
                                    

9 bulan telah berlalu, dan kini Gala telah beranjak besar di usianya yang menginjak 8 bulan kurang 10 hari. Hari-hari Gala di penuhi dengan keceriaan dan kegembiraan yang di ciptakan oleh kedua orang tuanya yang tentunya sangat menyayangi dan mencintainya sepenuh hati, meski terkadang Arrasya masih suka mencemburuinnya.

Kalian tahu? Sebentar lagi Gala akan memiliki seorang adik!. Yapss, Arrasya kembali berhasil menanamkan benih, sekarang Mama dari Gala Vincent Arfalienzo itu tengah mengandung dengan usia kandungan satu bulan. Saking dekatnya usia Gala dengan kehamilan kedua Fazza, Arrasya di cap sebagai pria rajin oleh Mama Reni dan Ey.

Sebenarnya ini juga kemauan Fazza. Wanita itu ingin memiliki anak yang jaraknya tidak terlalu jauh. Kuliah Fazza gimana? Fazza tetap kuliah, hanya saja dia mengambil kuliah senin dan kamis. Arrasya yang memintanya untuk kuliah seminggu dua kali, laki-laki itu tidak ingin Fazza terlalu cape. Arrasya terkadang merasa iba terhadap istrinya yang harus melakukan semuanya, mulai dari mengelus Gala, mengurus rumah dan mengerjakan tugas kuliah. Beberapa kali sudah Arrasya ingin mencarikan baby sitter dan pembantu untuk mengurus rumah, tapi Fazza menolak. Wanita itu ingin mengerjakan semuanya sendiri.

"Aku gak mau pake baby sitter. Kalau paket baby sitter ntar Gala lupa sama aku sebagai mama kandungnya, yang ada Gala deket sama baby sitter itu. Aku gak mau itu terjadi." Alasan Fazza menolak adanya baby sitter.

•••

"Skripsi kemarin dah kelar Clay?."

"Dah."

"Dih singkat bener lu."

"PMS gue, jangan ganggu."

"Buset, jadi ngeri gue." Natan menelan salivanya kasar.

Sekarang jam menunjukkan pukul tiga sore, kedua sahabat lama itu berada di kantin kampus. Keduanya menunggu kehadiran para cewe-cewe di sana karena mereka belum selesai kelas.

"Gue curiga kalau Lo boti."

PELETAK!

Clay menampol keras mulut Natan hingga membuat si empunya kaget gak karuan.

"Mulut Lo pengen gue jahit Nat!." Sungutnya.

"Sialan Lo, sakit mulut gue gila!."

"Mulut Lo perlu di sekolahin lagi tuh."

"Ya elah baperan amat, sans aja kali. Gue cuma bercanda."

Clay tak menjawab, laki-laki itu menunjukkan jari tengahnya pada Natan dan memutar bola matanya malas. "Eh kurang aja Lo!." Sungut Natan.

"Bodo amat."

"Ada apa nih rame banget kayaknya?." Suara Saskira tiba-tiba terdengar di telinga kedua pria itu dan langsung mereka melihat ke arah sumber suara.

Terlihat Saskira datang bersama dengan Laura dan Fazza. Ketiganya langsung mengambil posisi duduk di kursi kantin yang kosong, tentunya satu meja dengan Clay dan Natan.

"Nih cowonya Laura kurang ajar." Natan menunjuk Clay.

"Kenapa cowo gue?."

"Ngacung jari tengah."

"Oh gak papa, udah biasa. Gue yang ngajarin soalnya." Ucap gadis itu.

Natan membelalakkan matanya. "Gak cowonya gak cewenya sama aja." Kesalnya.

"Hah nih lagi, bumil Lo kenapa?." Natan melihat ke arah Fazza, wanita itu tampak muram melamun.

Bumil? Jangan kaget. Para sahabat Fazza mereka telah mengetahui bahwa Fazza telah hamil anak kedua.

POSESSIVE BAD BOY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang