Laura menghirup napasnya dalam-dalam, kemudian menghembuskan perlahan. Dia melakukannya beberapa kali sampai perasaannya jauh lebih tenang. Setelah itu dia mengamati kolam ikan mini yang terletak di tengah-tengah taman belakang sekolah, dengan di sampingnya ada Clay yang berdiri bingung menatapnya.
Kolam ikan mini itu terlihat sangat indah dan cantik, banyak ikan hias kecil di sana. Beberapa menit yang lalu ia mengajak Clay kembali bertemu di taman belakang, dengan gercep dan penuh semangat cowo itu mengiyakannya.
"Kenapa?" Tanya Clay pelan.
"Gue mau ngomong"
"Soal?"
"Soal tadi yang di lapangan depan"
Clay seketika sangat berantusias mendengarnya, senyumannya tanpa sadar mengembang sempurna di wajahnya. Laura menyadari itu hingga membuatnya sangat speechless untuk mengatakan hal yang sebenarnya.
"Oh. Terus gimana Lo terima gue atau gak?" Tanya Clay gugup.
Laura sekali lagi menghirup napas dan membuangnya pelan. "Clay" Panggilnya.
"Iya"
"Sorry"
"Kenapa? Lo nolak gue?" Perasaan Clay seketika langsung berubah menjadi kecewa, ekspektasinya terlalu tinggi untuk bisa di terima cintanya dengan Laura.
"Bu-bukan gitu Clay. Gue belum selesai ngomong"
"Tapi kenapa Lo bilang sorry? Ah yaudah gak papa Lau, gue emang gak cocok buat Lo"
"No Clay no! Maksud gue tuh, sorry gue gak bisa nolak jadi pacar Lo" Laura menatap dalam manik mata Clay, benar-benar ia tatap sangat dalam.
Mata Clay membulat seketika, jantungnya berdegup kencang wajahnya dalam hitungan detik berubah menjadi sangat senang dan bahagia, dan sekarang kedua tangannya nekat meraih tangan Laura. "B-beneran Lau? Lo nerima gue?!" Tanyanya tak percaya.
Laura tersenyum dan mengangguk dengan matanya tak lepas dari Clay.
"YESSSS!!!" Ucap Clay begitu semangat.
"Thanks Laura!" Lanjutnya spontan memeluk erat Laura kemudian ia angkat gadis itu dan membawanya berputar. Begitu terlihat wajah bahagia Laura saat dirinya di angkat berputar oleh Clay.
Clay memberhentikan aksi berputarnya dan menurunkan Laura saat gadis itu mengatakan bahwa merasa pusing. "Pusing ih!" Tutur Laura.
"Eheh maafin" Cengir Clay.
Laura tersenyum sumringah. Tanpa aba-aba gadis itu memeluk erat Clay, cukup kaget bagi Clay melihat aksi Laura yang berani memeluknya duluan, tetapi meski begitu ia tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Clay menerima pelukan Laura bahkan lebih erat dari gadis itu.
"Jadi sekarang kita pacaran?" Tanya Clay saat Laura melepaskan pelukannya. Laura mengangguk pelan tapi pasti.
"Kalau gitu mulai sekarang manggilnya jangan Lo gue lagi dong"
"Terus apa?" Tanya Laura.
"Ayah bunda?"
"Ih apaan sih, jamet banget! Jangan ah"
Clay terkekeh mendengar tanggapan Laura. Panggilan Ayah Bunda juga sebenarnya sangat menggelikan di telinga Clay, jadi tak mungkin jika ia akan menggunakan panggilan itu pada Laura. Tetapi berbeda jika dirinya telah berhasil membangun rumah tangga dengan Laura.
"Ahahah enggak-enggak. Intinya sih aku kamu"
"Sayang aja gimana?" Saran Laura berhasil membuat Clay berbinar.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESSIVE BAD BOY (END)
Teen FictionNikah dini karena perjodohan memang lah sudah biasa, tapi ini adalah kisah dua remaja yang melakukan pernikahan hanya karena di ambil first kiss? Bagaimana mungkin, sedangkan keduanya tidak saling mencintai. Akankah keduanya bisa menjalankan kehidu...