19. Cukup lelah

1.6K 105 8
                                    

Halo-halo dek kamu semuanya😃👋
Ahahah korban Farhan😭🤧

Gimana weekendnya happy? Oh ya pasti dong aahahah...

Hari ini di hari Minggu, jam ini, detik ini, bahkan menit ini author lagi rajin-rajin nya buat UP pagi ahahah😆

Oh ya kemarin ada yang nanya "Lantam apa Thor?"

Sebelum Author jawab, sebelumnya mon maap banget ya kalau author pake kata-kata yang kadang bikin kalian bingung wkwkwk😅. Jadi kata "Lantam" itu sebenarnya kata biasa yang bermaksud mengatakan "Kurang Ajar" gitu. Dia tuh kayak berani ngelawan atau berani semacamnya lah gitu.

Author pake lantam karena kebiasaan Weh kalau ngomong sama orang😣 Lantam kebanyakan dipake sama orang MEDAN, dan Author asli Medan wgwgwg 🙂😌. Tapi medannya bukan nonmus yak😭🗿. Jadi maklumi kalau ada dialog yang kadang agak keras atau beda dari kata-kata biasanya🙏.

Oke sekian penjelasan dari author, sekarang saatnya kita kembali ke chapter 😃

•••

"Sya"

"Paan?" Tanya Arrasya sedikit keras sebab dirinya berada di ruang tamu dan Fazza di dapur.

"Makan dulu"

Arrasya bangun dari duduk sofanya dan berjalan menuju meja makan. Sesampainya di meja makan, terlihat sudah adanya cumi goreng dengan saos sambal serta ada sop. Arrasya langsung mendudukkan dirinya di kursi sedangkan Fazza menyiapkan piring, nasi dan lauk untuk Arrasya.

"Cobain" Ucap Fazza memberikan sebuah mangkuk kecil berisikam sop pada Arrasya. Arrasya menerimanya dan mengambil sebuah sendok kemudian ia langsung mencoba sop buatan istrinya itu.

Selagi Arrasya mencicipi, Fazza mendudukkan dirinya di kursi tepat di depan Arrasya.

"Gimana, enak gak?" Tanya Fazza ragu, ia takut jika sop nya tidak enak di lidah Arrasya.

Arrasya tampak diam dengan mulut yang terus mengecap kunyah sop itu.

"Gila enak banget sop ni anak. Pinter masak juga dia" Tutur Arrasya dalam hati.

"Enak gak Sya? Gak enak ya?" Tanya Fazza lagi.

"Gue bilang apa nih. Kalau gue bilang enak ntar dia kegeeran, tapi kalau gue bilang gak enak ntar yang ada ni sop pasti di buang. Yakali dibuang, enak begini" Ujar Arrasya dalam hati, ia bingung harus menjawab apa. Ingin jujur tapi terkalahkan oleh gengsi, karena bagaimana pun juga ia dan Fazza masih belum terlalu akur.

"Enak gak?" Tanya Fazza untuk sekian kalinya saat mata Arrasya menatap sekilas ke arahnya.

"Hmmm"

"Kok hmmm doang? Enak apa enggak?" Fazza memanyunkan bibirnya.

"Iya enak" Ucap Arrasya dengan keterpaksaan namun berhasil membuat Fazza tersenyum lebar.

"Gak usah senyum-senyum Lo. Buruan ambilin gue nasi, laper nih!" Seru Arrasya.

Fazza menurut. Gadis itu bergegas mengambilkan nasi dan cumi goreng kemudian ia berikan pada Arrasya.

Arrasya menerima piring dari Fazza, dan segera cowo itu memakan makanannya dengan lahap. Melihat Arrasya yang makan sangat kuat, Fazza tanpa sadar menyunggingkan senyumnya.

"Ngapain lo liatin gue mulu? Makan!"

"Kalau sampe Lo sakit, jangan harap gue ngurus Lo!" Lanjutnya kemudian kembali makan.

Fazza yang mendengar seketika langsung memasang wajah muram dan mengambil sebuah piring, nasi serta lauk. Ia makan dengan sangat pelan dengan mata yang enggan menatap Arrasya kembali.

POSESSIVE BAD BOY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang