"Saya terima nikah dan kawinnya Fazza Graliend Calista binti Adim Prakasa Atmaja dengan seperangkat alat sholat dan emas batangan 130 gram serta uang tunai 350 dollar di bayar tunai!"
Suara lantang dan menggema keluar dari mulut Arrasya terdengar di seluruh penjuru sudut setiap ruangan gedung yang terbilang cukup luas.
Tepat di hari ini, jam ini, menit ini, dan detik ini, Arrasya telah mengubah status dirinya menjadi seorang suami dari Fazza Graliend Calista, begitu pun dengan Fazza yang telah mengubah statusnya menjadi seorang istri dari si bad boy sekolah, Arrasya Arsya Arfalienzo.
"SAH!!!"
Seluruh para tamu undangan terutama wali, mereka dengan serentak mengatakan 'SAH' saat sang penghulu mengatakan "Bagaimana para saksi, sah?"
Tangisan haru keluar dari keluarga kedua mempelai. Fazza yang tadi tengah bersembunyi di dalam sebuah ruangan, segera ia turun ke ruangan dimana banyak keluarga serta Arrasya yang sudah menunggu kehadirannya.
Fazza, dengan gaun pilihan Arrasya. Gadis itu berjalan keluar ruangan menuju tempat di mana Arrasya duduk. Dengan di dampingi oleh sang Mama dan Chelia, gadis itu berjalan secara perlahan. Begitu sangat cantik dan mempesona hari ini gadis itu. Dengan make-up yang cocok untuk wajahnya, rambutnya yang di sanggul cantik dengan adanya penghias di rambutnya juga.
Sesampainya pada Arrasya, Fazza langsung mendudukkan dirinya di kursi samping Arrasya dan menatap takut wajah cowo yang sekarang telah menjadi suaminya.
Tak kalah mempesona dari Fazza, Arrasya pun terlihat sangat tampan hari ini. Dengan memakai jas putih, celana putih serat sepatu putih. Begitu sangat berwibawa cowo itu hari ini.
Natan, Saskira dan Laura yang datang menjadi saksi pernikahan keduanya, begitu sangat haru ketika melihat keduanya sudah bersanding meski belum di atas pelaminan. Mereka tak percaya dengan apa yang mereka lihat hari ini, sungguh begitu sangat cepat Fazza dan Arrasya membangun sebuah rumah tangga, pikir mereka.
Sang penghulu langsung mengarahkan Arrasya untuk mengenakan cincin pernikahan itu pada jari manis Fazza, begitu pun sebaliknya.
"Cium dahi istri mu" Perintah sang penghulu.
Dengan ragu Arrasya meraih kepala Fazza dan mencium dahi gadis itu. Fazza memejamkan matanya dengan air mata yang terus berlinang membasahi pipi saat bibir Arrasya berhasil mendarat pada dahinya.
"Sekarang kamu cium tangan suami mu" Ucap penghulu pada Fazza saat Arrasya telah usai mencium dahinya.
Fazza melirik sedikit sang Mama, Dian yang di tatap pun hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
Fazza langsung mengambil tangan kanan Arrasya kemudian ia cium punggung tangannya sedikit lama dan akhirnya ia lepaskan.
Penghulu yang sudah hampir tua itu tersenyum melihat ke arah keduanya. "Selamat, kalian telah menjadi sepasang suami istri. Semoga kalian sakinah mawadah warahmah"
"AAMIIN...." Balas para tamu undangan dan keluarga saat mendengar doa sang penghulu.
•••
Acara berjalan dengan lancar. Kini Arrasya dan Fazza telah duduk di atas pelaminan yang begitu sangat mewah dan megah. Acara pernikahan mereka tak mengundang seluruh keluarga bahkan teman-teman. Hanya kerabat dekat saja yang di undang serta ketiga sahabat mereka saja. Verclay, Naifa, Valine serta teman-teman sekolah bahkan guru-guru tak mengetahui akan hal ini, mereka menyembunyikan pernikahan ini dari semuanya.
"Si anjir udah sah!" Ucap Natan tertawa. Natan, Saskira dan Laura menghampiri Fazza dan Arrasya di atas pelaminan. Saat ketiga sohib itu menaiki pelaminan, bergegas Fazza dan Arrasya bangun dari duduk mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESSIVE BAD BOY (END)
Teen FictionNikah dini karena perjodohan memang lah sudah biasa, tapi ini adalah kisah dua remaja yang melakukan pernikahan hanya karena di ambil first kiss? Bagaimana mungkin, sedangkan keduanya tidak saling mencintai. Akankah keduanya bisa menjalankan kehidu...