Ributnya suara ayam berkokok membuat siapapun yang mendengarnya langsung bangun dari tidur lelapnya. Sinar mentari pagi yang sangat cerah mampu menembus kaca jendela ke setiap rumah-rumah di dalam bumi. Dedaunan yang tampak segar dan basah sehabis terkena air hujan tadi malam membuat udara terasa bersih dan sejuk, dedaunan dan bunga-bunga yang bermekaran sungguh berhasil untuk memanjakan mata.
Hoamm....
Seorang wanita baru saja membuka mata dari tidur malamnya yang lelap, dia menguap selebar mungkin sembari merenggangkan otot-otot tubuhnya. Matanya mengerjap beberapa kali untuk memposisikan pencahayaan lampu yang pas. Tangannya mengucek mata kanan dan kiri secara perlahan sebelum akhirnya dia mendudukkan dirinya di atas kasur.
Betapa kagetnya wanita itu saat tau ada sosok anak cowonya yang tertidur pulas di tengah-tengah kasur. Tidur dengan kaki kanan yang menopang pada perut sang suami yang juga masih tertidur.
"Gala?!" Kagetnya.
Wanita yang tak lain adalah Fazza itu, bergegas bangun dari kasur setelah membenahi posisi tidur Gala. Dia membiarkan Gala tetap tidur nyenyak di kasurnya bersama dengan Arrasya. Berjalan dia ke arah ranjang baby girls-nya, dengan spontan senyuman manis terpampang di wajahnya pagi ini saat melihat Angel masih tertidur.
Tidur Fazza malam ini sungguh terasa sangat puas. Entah karena hujan tadi malam ataupun karena Angel yang tak merengek membangunkannya untuk menyusu.
"Anak mama bobonya nyenyak banget." Fazza mengelus lembut pipi gembul Angel.
"Tumben kamu gak bangunin mama
buat nyusu, nak." Ujar Fazza."INNALILAHI."
Kedua bahu Fazza langsung naik ke atas secara bersamaan, wanita itu kaget! Dia kaget ketika mendengar suara Arrasya yang keras. Lantas dia langsung menoleh ke arah kasur, dimana Arrasya dan Gala masih tidur di atasnya tadi.
Saat melihat ke arah kasur, dirinya langsung di perlihatkan Arrasya yang terduduk di bawah lantai dengan mata cowo itu yang menyorot fokus ke Gala.
"Kamu ngapain di situ? Masih pagi udah kelainan kamu tuh." Ujar Fazza bergeleng kepala.
Mata Arrasya mengarah pada Fazza. "Kenapa bisa ada Gala di sini, yang?" Tanya Arrasya.
Fazza mengerutkan dahinya. Kakinya melangkah menuju kasur. "Bukan kamu yang ngajak Gala ke sini?" Tanya Fazza sembari duduk di tepi kasur.
Arrasya turut bangun dan ikut duduk di tepi kasur seberang Fazza. Cowo itu menggelengkan kepalanya. "Enggak ah. Kan kamu tau sendiri tadi malam kalau aku bawa Gala ke kamar sebelah." Jawabnya.
"Aku kira kamu yang bawa."
"Mama."
Suara kecil menggemaskan tiba-tiba terdengar, ternyata itu suara dari Gala. Bocah laki-laki itu bangun dengan mata yang segar, dia langsung beranjak menghampiri sang Mama. Dengan senang hati Fazza meraihnya untuk dibawa ke pangkuan.
"Gala udah bangun?" Gala mengangguk sembari mengucek mata sebelah, tak lupa dengan bibirnya yang ia manyunkan.
Arrasya langsung menaikkan tubuhnya ke atas kasur, dia merangkak untuk mendekat pada Fazza dan Gala.
"Kenapa Gala bisa bobo di sini nak?" Tanya Arrasya dengan kedua tangannya yang di letak dibawah dagu lancipnya, dia menopangkan kepalanya pada kedua tangan kekarnya.
"Ujan." Jawab bocah itu.
"Oh Gala pindah sendiri dari kamar sebelah ke sini karena takut hujan?" Selidik Fazza yang langsung mendapatkan anggukan dari Gala.
"Emang tadi malam hujan?" Tanya Arrasya namun, Fazza menaikkan kedua bahunya. Wanita itu juga tidak mengetahui kalau tadi malam hujan turun sangat lebat.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESSIVE BAD BOY (END)
Teen FictionNikah dini karena perjodohan memang lah sudah biasa, tapi ini adalah kisah dua remaja yang melakukan pernikahan hanya karena di ambil first kiss? Bagaimana mungkin, sedangkan keduanya tidak saling mencintai. Akankah keduanya bisa menjalankan kehidu...