"Yeay sampe!"
"Udah sampe rumah. Ayo turun." Titah Chelia.
Chelia bergegas turun dari mobil bersama dengan Gala. Arrasya masih di dalam bersama dengan Fazza, membiarkan anak dan kakak iparnya keluar duluan, lagipula mereka duduk di bangku depan mobil samping Tentang menyetir.
Hari ini adalah hari pulangnya Fazza dari rumah sakit setelah lima hari di rawat. Tubuh Fazza terasa jauh lebih segar dan lega ketika tidak lagi merasakan nyeri bekas operasi di perutnya. Perlahan Arrasya memapahnya keluar dari mobil dengan dirinya yang menggendong baby girl menggunakan kain gendong berwarna merah muda.
Pintu rumah di buka oleh Ey, mempersilahkan Arrasya dan Fazza masuk ke dalam dan langsung menuju ruang tengah. Sebenarnya Arrasya ingin membawa Fazza ke dalam kamar, tetapi wanita itu menolaknya. Dia ingin bersantai di ruang tamu.
Saat duduk di sofa, Fazza langsung di hampiri oleh Gala. Begitu cerianya wajah bocah laki-laki itu, dia meraih kain gendong dan sedikit membukanya alhasil menampakkan wajah mungil nan cantik adik perempuannya itu.
Nama dari anak kedua Fazza dan Arrasya telah di tentukan. Angela Graliend namanya. Arrasya yang membuatkan nama, sengaja tak lagi dirinya meletakkan nama miliknya di ujung nama anak kedua, sebab Fazza ingin anak kedua perempuannya memiliki nama yang sama seperti dirinya, Graliend. Sudahlah pas, anak laki-laki mereka memakai nama belakang sang papa, dan anak perempuan mereka memakai nama tengah sang Mama.
"Gala sayang adek?" Tanya Fazza tersenyum.
"Sayang. Gala sayang adek." Jawab bocah laki-laki itu.
"Gala udah punya adek, itu tandanya Gala udah gede udah jadi abang. Mulai sekarang Gala bobo sendiri." Ujar sang Oom yak tak lain adalah Ey.
"Iya, Gala bobo sendiri." Gala menyaut.
"Beneran Gala mau bobo sendiri? Gak sama mama, papa lagi?" Tanya Arrasya.
Bocah laki-laki itu mengangguk cepat, layaknya orang dewasa memutuskan bulat keputusan yang telah di ambil secara matang. Sama sekali tak menghiraukan hal lain.
"Emang Gala berani bobo sendiri?" Tanya Chelia.
"Berani."
"Yaudah, ntar Gala bobo di kamar samping ya." Ujar Arrasya.
"Iya."
"Oke." Arrasya mengacungkan kedua jempolnya ke arah sang anak.
"Kamu yakin ngelepas Gala tidur sendiri? Gala masih kecil loh." Tukas Fazza tak yakin.
"Biarkan aja. Belajar mandiri, dia anak cowo."
•••
"Mulai sekarang Gala bobo di sini. Papa sama Mama bobonya bareng dedek Angel." Ucap Arrasya.
Malam telah tiba, sekarang Arrasya dan Gala berada pada sebuah kamar yang letaknya bersampingan dengan kamar Arrasya dan Fazza. Seperti yang sudah di rencanakan dan di setujui oleh Gala, malam ini bocah itu tidur sendiri di kamar sebelah. Tempat tidur yang telah tersedia dan beberapa mainan Gala telah di susun rapi di dalam kamar, ruangan itu juga sudah di dekor rapi banyak gambaran-gambaran kartun, memang khusus di buatkan kamar anak untuk Gala. Ey dan Chelia tadi siang yang membantu Arrasya merapikan semuanya.
"Gala bener gak takut kan?"
"Gak pah."
Arrasya tersenyum sembari menoel hidung Gala. "Cakep! Anak papa harus berani, gak boleh takut. Oke?"
"Oke papa."
"Yaudah sekarang bobo ya, jangan begadang."
"Begadang apa pah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESSIVE BAD BOY (END)
Teen FictionNikah dini karena perjodohan memang lah sudah biasa, tapi ini adalah kisah dua remaja yang melakukan pernikahan hanya karena di ambil first kiss? Bagaimana mungkin, sedangkan keduanya tidak saling mencintai. Akankah keduanya bisa menjalankan kehidu...