42. Terbongkar semua

1.1K 74 5
                                    

Sebelum baca pastikan kalian sudah menekan tombol ☞☆

Yang belum follow wajib follow sekarang! Thank you...


•••

Waktu terus berjalan dengan cepatnya dan sekarang usia kandungan Fazza telah memasuki usia 4 bulan. Untuk kehamilan ini kedua orang tua bahkan mertuanya sama sekali belum mengetahuinya sebab Fazza ingin memberikan surprise untuk mereka tepat di hari ulang tahun Mama Reni as Mama Arrasya. Bahkan Ey juga Chelia juga belum mengetahui ini.

Sekolah bulan depan mereka telah lulus. Penduduk sekolah sama sekali belum mengetahui soal Fazza yang hamil, begitu pandai wanita itu untuk menyembunyikan perutnya yang sudah keliatan buncit. Setiap sekolah Fazza selalu mengenakan jacket, baik di kelas maupun di luar kelas. Guru tidak melarang wanita itu untuk mengenakan jacket di dalam kelas sebab Arrasya yang meminta langsung pada semua guru kelas Fazza untuk membiarkan Fazza mengenakan jacket. Seperti biasa, semua guru menurut dengan Arrasya. Entahlah kehidupan cowo itu benar-benar sangat bebas, tak memandang kepada siapa dia berbicara.

"Sya, pengen ke toilet" Bisik Fazza di telinga Arrasya. Sekarang keduanya berada di kantin, duduk bersama para sahabat mereka.

"Yaudah ayo aku temeni"

"Aku sendiri aja"

"Enggak. Harus sama aku"

"Gak papa aku sendiri aja"

"Kalau kamu kenapa-kenapa gimana?"

"Arrasya please"

"Terserah"

Fazza panik. Jarang bagi Arrasya mengatakan kata terserah pada dirinya kalau sudah mengatakan ini sudah pasti cowo itu marah padanya.

"Kamu marah?" Fazza bertanya sembari memegang lengan Arrasya.

"Nggak"

"Beneran?"

"Hmmm"

"Aku ke toilet dulu ya"

Arrasya tak menjawab, namun Fazza tetap beranjak dari duduknya pergi menuju toilet. Arrasya sontak langsung memandang kepergian sang istri. Saat Fazza sudah hampir tak terlihat dari pandangannya, bergegas Arrasya bangun dari duduknya dan pergi mengikuti Fazza dari belakang tanpa sepengetahuan Fazza. Ke empat sahabatnya yang melihat hanya diam dan bergeleng kepala. Sudah lelahereka melihat Arrasya yang mulai possessive semenjak Fazza hamil dan terluka karena Dheyon.

"Yang hamil siapa yang ngambekkan siapa"

"Iya kan. Harusnya yang suka ngambekkan, gak mood itu bumil. Ini malah suaminya, yakali jadi pakmil" Sahut Saskira menyauti ucapan Laura.

Di sisi lain, Fazza telah masuk ke dalam toilet. Sedangkan Arrasya berdiam diri di balik tiang koridor sekolah tepat samping toilet. Ia menunggu Fazza dari sana dengan terus melihat beberapa kali ke arah toilet wanita, memastikan sang istri telah keluar.

"Punya bini ngeyel banget. Suami ngambek malah tetep di tinggal" Gerutunya dalam hati.

"Eh Za"

"Dheyon?"

"Lo sakit? Gue liat Lo always pake jacket"

"Iy-

Ekhem

Suara deheman terdengar tiba-tiba dari arah belakang Fazza. Deheman itu berasal dari Arrasya. Arrasya melihat Dheyon mendekati istrinya saat telah keluar dari dalam toilet. Dengan memasang wajah cool dan kedua tangan yang di masukkan ke dalam saku celana, cowo itu berjalan menghampiri Fazza dan Dheyon lalu berhenti di samping Fazza dan ia rangkul wanita itu.

POSESSIVE BAD BOY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang