Di tangan sebelah kanan seorang gadis, tampak sebuah keranjang biru minimarket dengan isi banyaknya camilan-camilan ringan. Gadis itu terus mengambil satu per satu semua camilan yang tersedia di rak minimarket, dengan hanya menggunakan celana jeans pendek putih, dan kaos oblong hitam polos serta rambutnya yang di gerbang.
"Yah tinggi banget, gak nyampe" Gerutunya saat susah hendak meraih sebuah chocochips yang terletak di rak paling atas. Dengan susah payah dan tanpa putus asa, gadis itu terus mengambil jajan itu dengan menjinjit hingga akhirnya...
Hap!
Sebuah tangan kekar lebih dulu meraih chocochips itu hingga membuatnya berhenti menjinjit dan melihat ke arah someone tersebut.
"Nih, buat kamu" Ucap someone tersebut dengan senyuman manis di bibirnya.
Gadis itu mengernyitkan dahinya, menurutnya seseorang yang ada di depannya ini sangat asing namun ia merasa pernah bertemu, tapi dimana? Pikirnya.
"Hey, nih" Someone bertubuh lebih tinggi dari gadis itu, rambut yang belah tengah dan berkulit putih melambaikan tangannya tepat di wajah gadis itu saat melihat gadis itu hanya terbengong.
"M-makasih" Jawab gadis itu ragu mengambil chocochips dari tangan someone tersebut.
Someone tersebut tersenyum sumringah. "Iya sama-sama".
"Bentar, Lo Clay?" Tutur gadis itu.
"Iya"
"Anak Hight School Grantacia kan?" Tanya gadis itu dan langsung mendapatkan anggukan kepala dari Clay.
"Gue kelas dua belas IPA 1"
"Lo sekelasnya Fazza?!" Someone tersebut mengangguk.
"K-kenalin, gue Laura, dua belas IPA 2" Clay mengangguk dan tersenyum.
"Iya, salam kenal"
"Btw Lo naik apa ke sini?" Tanya Clay basa-basi. "Naik ojol sih tadi"
"Mau bareng gue gak?" Tawanya.
"Emang gak ngerepotin?" Clay menggelengkan kepalanya. "Enggak".
"Mau?" Lanjut Clay yang langsung di angguki oleh Laura.
"Bentar, tapi Lo ke sini beli apaan kok gak ada megang barang satu pun?" Tanya Laura heran sebab cowo itu sama sekali tak memegang apapun di tangannya.
"Oh iya tadi gue niatnya mau beli tepung di suruh nyokap, tapi gak taunya habis" Jelas Clay yang kemudian di balas Laura hanya dengan ber 'OH' ria saja.
Tanpa membuang waktu keduanya bergegas menuju kasir untuk membayar belanjaan Laura. Saat usai menyelesaikan pembayaran, bergegas Laura dan Clay keluar minimarket menuju motor sport merah Clay yang terparkir di depan.
"Pegangan" Titah Clay yang langsung di turuti oleh Laura.
Motor Clay mulai melaju pelan meninggalkan halaman minimarket berjalan menuju rumah Laura.
Sepanjang perjalanan tak ada satu pun dari mereka yang membuka suara. Keduanya sama-sama mengunci diri tanpa mau memulai obrolan duluan. Sangat canggung bagi mereka untuk mengobrol berdua karena masih baru mengenal.
Dua belas menit berlalu, kini motor Clay telah berhenti tepat di depan rumah Laura. Dengan segera gadis itu turun dari motor Clay.
"Thanks ya" Katanya.
"Iya sama-sama"
"Gue balik ya" Lanjut Clay yang di angguki oleh Laura.
Saling melempar pandangan dan senyuman satu sama lain, akhirnya Clay kembali mengemudikan motornya berjalan meninggalkan pekarangan rumah Laura. Saat punggung Clay sudah tak terlihat lagi, Laura bergegas masuk ke dalam rumahnya tak lupa menutup kembali pintu pagar.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESSIVE BAD BOY (END)
Teen FictionNikah dini karena perjodohan memang lah sudah biasa, tapi ini adalah kisah dua remaja yang melakukan pernikahan hanya karena di ambil first kiss? Bagaimana mungkin, sedangkan keduanya tidak saling mencintai. Akankah keduanya bisa menjalankan kehidu...