16. First tidur bareng

2.6K 99 8
                                    

Acara telah selesai, semua tamu undangan beserta keluarga dan sahabat telah kembali ke rumah. Tampak dua orang berbeda kelamin yang kini telah menyandang status suami istri, mereka tengah duduk bersama di sebuah ruangan dapur gedung hotel. Begitu sangat luas ruangan itu hingga cukup untuk keduanya beserta kedua orang tua dan kakak mereka ikut berkumpul di sana.

Acara selesai tepat pada pukul 00.00 wib. Harusnya acara selesai pada pukul 03.00 wib, tetapi Fazza menolak. Gadis itu tak ingin terlalu lama duduk memandangi para tamu undangan hingga membuat tubuhnya terasa sangat letih. Benar saja, acara selesai pukul 00.00 wib. Pun gadis itu terlihat sangat letih. Sekitar 15 menit lalu Fazza dan Arrasya berganti baju dengan baju biasa.

Hoaaammm

Fazza menguap tanpa sengaja, sebab gadis itu benar-benar sudah sangat lelah dan ingin menjatuhkan tubuhnya di atas kasur.

"Sya, kalian ke kamar sana. Kasian Fazza udah capek banget tuh" Ucap Mama Arrasya saat dirinya menyadari Fazza yang menguap dan mata yang sudah menipis ingin menutup saja.

Arrasya yang tengah memasukkan sebuah kue ke dalam mulutnya pun lantas melihat ke arah Fazza. Benar kata sang Mama, Fazza terlihat sangat lelah. Dengan jiwa suami yang baik hati, Arrasya langsung bergegas membawa Fazza ke dalam kamar hotel yang sudah di booking khusus untuk mereka.

"Kita ke kamar" Ucap Arrasya yang langsung di angguki oleh kedua keluarga.

Arrasya membopong Fazza dengan hati-hati, sebab gadis itu untuk berjalan saja rasanya sudah tak kuat.

"Masih gak nyangka kalo mereka udah suami istri" Tutur Dian menatap kepergian anak semata wayangnya yang telah di bawa oleh suaminya.

"Semoga aja Arrasya bisa jaga Fazza baik-baik" Sahut Mama Arrasya, ia sangat tahu kelakuan sang anak bagaimana makannya tak heran jika ia khawatir dengan Fazza yang telah di bawa oleh Arrasya.

"Kita doakan aja yang terbaik buat mereka" Ujar Arry tersenyum dan langsung di setujui oleh semuanya.

"Sekarang tinggal Ey ini" Celetuk Adim memandang Ey dengan tatapan ledekan.

Ey yang tengah memainkan handphonenya pun seketika langsung mematikan ponselnya dan memandang ke arah kedua keluarga.

"Ey?" Tanya cowo itu menunjuk dirinya.

"Iya kamu. Mau kapan kamu minang Chelia?" Tanya sang Papa tiba-tiba.

Ey tampak gugup. Ia bingung harus menjawab dengan apa, sebab dirinya benar-benar sangat belum siap untuk membangun rumah tangga. Apakah Ey tidak iri dengan Arrasya yang telah menyandang status sebagai suami orang? Tentu saja ia iri. Tetapi ia belum siap dan masih ingin fokus pada kuliahnya yang sebentar lagi akan selesai, lagipula Chelia juga belum menuntut dirinya untuk meminang.

"Ey belum siap pah"

"Kok belum? Nekat dong kayak Arrasya" Ujar sang Mama terkekeh.

"Gak dulu deh mah. Kalo ikut Arrasya ntar sesat. Pernikahan kan harus di pikir dan di persiapkan matang-matang" Jelas Ey yang mendapatkan balasan senyuman dan anggukan dari kedua orang tuanya dan orang tua Fazza.

Kemana Chelia? Gadis itu sudah pulang 1 jam yang lalu dengan Ey yang mengantarkannya. Harusnya gadis itu ikut tidur di hotel, sebab sudah di booking 1 kamar untuk dirinya. Tetapi Chelia menolak, ia merasa tidak enak dengan keluarga Ey maupun Fazza, sebab dirinya sama sekali belum memiliki ikatan kekeluargaan dari mereka, hanya masih menyandang status sebagai seorang pacar dari Reyza Arkana Arfalienzo, belum menjadi istrinya.

Sementara itu di kamar Fazza dan Arrasya...

"Mau ngapain Lo?" Tanya Arrasya saat Fazza hendak beranjak naik ke atas kasur.

POSESSIVE BAD BOY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang