Pukul 06.45 wib. Saskira dan Natan telah menunggu di depan rumah Fazza. Keduanya menunggu seraya duduk di sebuah kursi halaman teras rumah yang telah di sediakan.
Fazza sudah mengetahui keberadaan keduanya di depan rumah, namun dirinya belum bersiap. Maka dari itu ia bergegas secepat kilat untuk bersiap dengan meminta bantuan Mama buat menyiapkan bekal.
"Fazza, ini bekal mu nak jangan sampe ketinggalan" Teriak Mama dari arah dapur.
Fazza langsung menuju dapur dan mengambil bekal itu untuk di masukkan ke dalam tas ranselnya.
"Makannya kalau malam itu jangan keluyuran gak jelas. Kalau udah tau pulang larut jangan malah di tambah nonton lagi" Gerutu sang Mama sembari membersihkan meja makan yang kotor sebab bekas sarapan.
Mama dari gadis dengan nama Fazza itu mendumel keras terhadap anaknya yang sangat suka sekali terlambat untuk tidur malam. Seperti tadi malam, seusai pulang dari resto, Fazza bukannya langsung tidur melainkan menonton Drakor favoritnya. Sang Mama mengetahui itu karena tepat di jam 03.00 wib dini hari, ia terbangun untuk mengambil minum. Namun matanya tertuju pada kamar Fazza yang terlihat masih terang benderang. Saat di cek, ternyata laptop Fazza masih dalam keadaan hidup dan menampilkan sebuah film Drakor, namun Fazza sudah dalam keadaan tertidur. Sang Mama yang melihat itu langsung mematikan laptopnya dan mematikan lampu kamar Fazza mengubahnya menjadi lampu tidur.
"Yaudah maafin ih" Ucapnya memanyunkan bibirnya.
Tak ingin kedua teman barunya menunggu sangat lama, ia bergegas mencium tangan sang Mama dan mengacir keluar menghampiri Saskira dan Natan di halaman depan.
"Udah ayo" Ajak Fazza saat telah sampai di hadapan kedua teman barunya itu.
Segera ketiganya bergegas naik ke mobil dan pergi menuju sekolah.
Mobil mewah dengan merek BMW hitam itu di kendarai oleh Natan dan Natan lah pemiliknya. Cowo itu memiliki banyak kendaraan di rumahnya, bahkan motor sportnya saja ia punya sekitar 4 unit dengan masing-masing motor berbeda warna dan berbeda tahun produksinya.
"Kalian nunggu lama ya? Sorry ya eheh" Ucap Fazza di tengah-tengah perjalanan. Dirinya duduk di bangku belakang dengan Saskira yang duduk di depan sebelah Natan.
"Enggak kok, sans aja Za" Balas Saskira.
15 menit berlalu...
Ketiganya dengan seragam putih abu-abu turun dari dalam mobil yang baru saja berhenti di parkiran sekolah Hight School Grantacia. Ekspresi ketifganya begitu sangat cool dan santai dengan senyuman yang tak pernah sirna dari wajah mereka. Iris mata ketiganya memandangi beberapa murid yang lalu lalang di hadapan mereka dengan murid itu yang memandang heran ke arah mereka selama sepersekian detik sebelum akhirnya bergeleng sekali dan melangkahkan kaki menuju kelas secara bersamaan.
"Gitu bener natapnya" Lirih Fazza.
"Ahahaha cuek aja Za" Sahut Natan.
Dengan langkah kaki yang santai, akhirnya ketiganya telah sampai di depan kelas dan berpisah di depan pintu.
"See you Sas, Nat" Ucap Fazza kemudian masuk ke dalam kelasnya.
"See you" Balas keduanya secara bersamaan kemudian berjalan masuk ke dalam kelas mereka.
Di kelas, belum saja Fazza mendudukkan dirinya di bangku. Tiba-tiba saja semua teman-teman kelasnya menghampirinya dengan cara desak-desakan. Melihat itu membuat Fazza berkerut dahi.
"Fazza, gimana caranya Lo bisa dekat sama Arrasya?!"
"Lo pacaran sama Arrasya?"
"Gila Lo bisanya deket sama bad boy sekolah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESSIVE BAD BOY (END)
Teen FictionNikah dini karena perjodohan memang lah sudah biasa, tapi ini adalah kisah dua remaja yang melakukan pernikahan hanya karena di ambil first kiss? Bagaimana mungkin, sedangkan keduanya tidak saling mencintai. Akankah keduanya bisa menjalankan kehidu...