Kelas XII IPA 2 sangat sepi. Semua murid masih pada berada di luar kelas sebab jam istirahat belum berakhir. Arrasya si cowo bad boy itu duduk tenang di bangku kelasya dengan menenggelamkan kepalanya di antara kedua tangannya yang terletak di atas meja. Rasanya ia tak mood untuk memainkan handphone.
Brak!
Suara gebrakan meja keras itu tiba-tiba saja terdengar hingga membuat Arrasya mengangkat kepalanya dan melihat ulah siapa yang menggebrak mejanya.
"Apasih?!" Tanya kesal saat tahu Natan lah yang melakukan itu.
Natan tak menjawab. Cowo itu menarik sebuah bangku di sampingnya dan meletakkannya dekat Arrasya kemudian mendudukkan dirinya di sana.
"Lo gak beneran mau nikahi Fazza kan?" Tanya Natan dengan mata terbelalak.
"Bener lah"
"Gila. Lo suka sama Fazza?" Arrasya menggeleng cepat.
"Terus ngapain Lo ngajak nikah dia bego"
"Bukan urusan Lo" Balasnya seraya kembali meletakkan kepalanya di atas meja.
"Ya ini urusan gue Arrasya! Nikah bukan buat main-main"
"Lo aja sama Fazza baru kenal, udah mau ngajak nikah aja. Lagian ini masalah kecil anjir, malah Lo bawa ke hukum. Hukumnya hukum pernikahan pula, stres Lo!" Lanjut Natan kesal.
Arrasya tak mengubris laki-laki itu. Ia terus tetap diam dan menutup matanya dengan kepala yang masih tidur di atas meja.
Beberapa kali sudah Natan menggoyangkan tubuh cowo itu, namun hasilnya nihil. Arrasya terus saja diam tak mengubris.
Hufftt...
Kekasih Saskira itu menghembuskan napasnya kasar. Cukup lelah dirinya meladeni Arrasya yang keras kepala itu, ia berinisiatif untuk pergi menemui Saskira dan Laura yang tengah berada di kelas Fazza.
"Serah Lo Sya, gue cape" Ketusnya kemudian beranjak pergi keluar kelas.
Arrasya langsung bangun saat Natan telah pergi. Cowo itu menampilkan senyuman devilnya yang di akhiri dengan suara kekehan kecil darinya.
"Cepat atau lambat Lo juga bakal tau alasan gue Nat" Ucapnya dalam hati.
"Misi pertama gue berhasil. Tu cewe udah masuk perangkap gue" Lanjutnya di akhiri dengan senyuman devil.
•••
Jam pulang sekolah telah tiba. Seluruh murid Hight School Grantacia telah keluar kelas dan berhamburan keluar gerbang.
Di kelas, Arrasya tampak masih sibuk memasukkan barang-barang tempur pelajarannya ke dalam tas. Sedangkan Natan, Laura dan Saskira menunggu di depan kelas bersama dengan Fazza.
"Udah? Yuk balik" Ucap Natan saat melihat Arrasya datang dengan membawa tas ransel sebelah pundak.
"Lo, pulang bareng gue" Arrasya menunjuk ke arah Fazza.
Fazza terlihat cukup sedikit tertekan dan kaget. Ia tak percaya jika Arrasya mengajaknya untuk pulang bersama.
"Gak usah, aku naik ojol aja"
"Gue gak terima penolakan. Ayo" Arrasya menarik paksa Fazza dan membawanya pergi dari depan kelas menuju parkiran.
Ketiga sahabatnya hanya bisa diam tak bergutik. Segera ketiganya mengikuti langkah kaki Fazza dan Arrasya.
Sepanjang perjalanan Fazza hanya diam dan pasrah saat tangannya terus saja di cekal erat oleh Arrasya dengan langkah kaki Arrasya yang sangat cepat hingga membuatnya cukup lelah terus mengikuti kecepatan langkah kaki cowo bad boy itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESSIVE BAD BOY (END)
Teen FictionNikah dini karena perjodohan memang lah sudah biasa, tapi ini adalah kisah dua remaja yang melakukan pernikahan hanya karena di ambil first kiss? Bagaimana mungkin, sedangkan keduanya tidak saling mencintai. Akankah keduanya bisa menjalankan kehidu...