1. Pertemuan pertama

10K 223 21
                                    

(✧✧⁠)

Sebuah mobil mewah berwarna putih berhenti tepat di depan gerbang sekolah Hight School Grantacia, sebuah sekolah ternama di Jakarta Selatan. Halaman sekolahnya yang luas, gedungnya yang tinggi dan kokoh, parkiran kendaraan yang cukup besar serta banyaknya tersedia lapangan olahraga, membuat siswa yang masuk ke dalamnya begitu sangat senang dan bersemangat ke sekolah.

Namun, sudah terlihat dari nama sekolah serta fasilitasnya yang sangat elit, tentunya sekolah Hight School Grantacia ini di tempati oleh siswa-siswi konglomerat. Dengan orang tua mereka yang kebanyakan pengusaha sukses.

Tampak satu kaki dengan menggunakan sepatu hitam bermerek, turun dari mobil kemudian lanjut dengan satu kakinya turut ikut turun dari dalam mobil.

Brak!

Pintu mobil mewah putih itu di tutup dengan keras oleh pemiliknya.

Rambut yang tebal dan lurus belah tengah bak oppa Korea, kulitnya yang putih mulus, postur tubuh yang ideal dan tinggi, begitu sangat terlihat sempurna dari diri seorang cowo yang baru saja turun dari mobil mewah putih itu.

Cowo itu berjalan perlahan memasuki kawasan sekolah dengan tas ransel yang ia gunakan sebelah tangan, kacamata hitam yang ia kenakan sehingga membuat dirinya tambah berkharisma, dan wajahnya yang datar membuat setiap orang yang melihat merasa sangat takut serta kagum melihatnya.

Cowo itu adalah Arrasya Arsya Arfalienzo. Seorang cowo bad boy yang sangat di segani oleh penghuni sekolah Hight School Grantacia, baik guru maupun murid. Tak ada satu pun yang berani mengganggunya, sebab kasta kedua orang tuanya dapat membuat siapa pun yang mengganggunya akan kehilangan pekerjaan. Itulah yang membuat cowo berumur 17 tahun itu sangat merasa bebas dengan melakukan apapun semaunya di sekolah maupun di luar sekolah. Bahkan sekolah Hight School Grantacia itu adalah sekolah milik sang kakek, sehingga ia benar-benar sangat bebas di kawasan sekolah itu.

"Pagi Sya..." Sapa seorang satpam dengan segan saat Arrasya melintas melewati pos-nya.

"Hmmm" Hanya balasan deheman dari Rayensyah untuk menjawab sapaan pagi satpam tersebut. Kakinya terus melangkah maju memasuki koridor sekolah menuju kelasnya yang berada di lantai tiga.

Gubrakk...

Selangkah lagi dirinya masuk ke dalam area koridor, tiba-tiba saja seseorang menabrak dirinya hingga membuat dirinya kaget dan berhenti melangkah. Tatapannya tetap dingin mengarah ke depan dan wajah datarnya yang selalu stay ia tunjukkan pada publik.

"Kalau buta gak usah sekolah!" Sungutnya santai.

Someone yang tak sengaja menabraknya tadi lantas langsung bangun dari jatuhnya yang sempat terjatuh di tanah.

"M-maaf, aku gak sengaja" Ucapnya menunduk dengan suara pelan.

Arrasya seketika langsung memandang ke arah someone tersebut sebab dirinya merasa sangat asing dengan suara itu.

"Siapa lo?" Tanya Arrasya.

"A-aku Fazza, murid baru di sekolah ini" Balas someone itu dengan kepalanya yang terus menunduk ke arah Arrasya.

"Kenapa lo terus nunduk? Lo kira gue tuhan yang harus Lo tunduk?!" Katanya seraya menangkap dagu Fazza kasar sehingga membuat Fazza di paksa untuk melihat ke arahnya.

Fazza yang di perlakukan seperti itu hanya diam dan sama sekali tak berani menatap mata telanjang Arrasya yang sudah di buka kacamatanya.

"Tolong lepaskan aku. Leher ku terasa sakit" Ucap Fazza menahan tengkuk lehernya yang sakit sebab tarikan paksa dagunya tadi yang di sebabkan oleh Arrasya.

POSESSIVE BAD BOY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang