52. Cemburu

1.2K 70 5
                                    

"Sayang."

"Yang..."

"Aku manggil loh."

Sejak keluar dari kamar hingga akhirnya sampai di ruang tengah, Fazza terus memanggil suaminya itu namun tak ada balasan apapun dari cowo berumur 19 tahun itu.

Fazza menghembuskan nafasnya gusar seraya berjalan ke arah Arrasya yang tengah tiduran di atas kasur dengan tangan yang sibuk memainkan handphone.

Fazza geram terhadap suami nya yang sejak tadi tak menggubrisnya, lantas dia langsung menyelusup masuk ke terowongan tangan Arrasya, wanita itu menindihin tubuh Arrasya. Sedangkan Arrasya hanya diam dan benar-benar tak peduli dengan Fazza yang sudah berada di atas tubuhnya dengan menyembunyikan wajah di dada bidangnya. Mata Arrasya tetap terus fokus pada layar handphone meski tangan kanannya sudah berada di atas kepala Fazza.

(Posisi Fazza dan Arrasya👆)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Posisi Fazza dan Arrasya👆)

Selama kurang lebih 10 menit, sama sekali tidak ada pergerakan di antara keduanya. Mereka sama-sama diam, sibuk dengan dunianya masing-masing. Fazza masih terus menyembunyikan wajahnya dan Arrasya yang masih terus sibuk mengescroll social medianya.

Fazza yang merasa suasana sepi dan hampa, lantas dia mendongakkan kepalanya dan langsung di hadapkan dengan wajah tampan Arrasya. Dengan sangat dalam Fazza melihat ke setiap inci wajah putih, bersih dan menawan itu.

"Kenapa aku baru sadar kalau Arrasya seganteng ini?." Katanya dalam hati. Matanya benar-benar melihat dekat wajah Arrasya.

"Sya." Panggilnya namun tak ada respon dari cowo itu.

"Arrasya."

"Papanya Gala." Panggil ketiga muncul, namun itu sama sekali tidak membuahkan hasil. Arrasya tetap diam dan menatap layar handphonenya.

Fazza memanyunkan bibirnya dan menarik napas dalam kemudian di hembuskannya pelan. Dengan aktif dan rasa ragu, kedua tangan Fazza meraih pipi kanan dan kiri Arrasya, dia alihkan pandangan Arrasya menjadi ke arahnya.

"Ayangggg." Panggilnya manja.

Arrasya memang sudah melihat ke arahnya, namun cowo itu masih tetap diam dan mata tajam yang menatap Fazza.

"Kamu kenapa sih?." Tanya Fazza. Jangan lupakan bahwa Fazza masih berada di dada bidang Arrasya.

"Aku nanya loh yang." Kesal Fazza.

"Baby..." Panggil Fazza lembut.

"Hmmm." Arrasya menjawab, namun hanya dengan deheman sekali saja.

POSESSIVE BAD BOY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang