67. Hilangnya Gala

743 42 2
                                    

"ANGELLLL!!!"

Sore ini, Gala menyentak adik perempuan satu-satunya dengan suara yang amat sangat tinggi hingga membuat Angel terkejut.

Untuk kali pertamanya Angel mendapatkan sentakan dari Gala. Wajah Gala tampak sangat merah padam dan nafas yang memburu serta tangannya yang terkepal erat.

"Udah berulang kali abang bilang kalau Angel harus makan nasi! Tapi kenapa nasinya di buang?!"

"Angel gak buang nasinya."

"Terus ini apa, berserak di lantai!" Gala menunjuk ke arah lantai yang kotor akan nasi dan lauk.

Gala baru saja datang dari kamar, meninggalkan Angel yang bermain sendirian di ruang tengah. Arrasya sibuk menyelesaikan berkas-berkas kantornya sedangkan Fazza turut membantu sang suami untuk merapikan beberapa berkas di ruang kerja.

Betapa kagetnya Gala ketika datang ke ruang tengah dan melihat piring di nasi berserak di atas lantai.

"Angel gak buang nasinya, abang."

"Kalau gak buang apa namanya?"

"Hiks, abang jahat."

"Jangan nangis. Kutip semua nasinya!"

"Gala, ada apa kok teriak-teriak?"

Fazza datang menuruni anak tangga, berjalan menghampiri kedua anaknya yang tengah di ruang tamu. Sejak awal Gala berteriak tadi, Fazza dan Arrasya mendengar dari lantai atas di dalam ruang kerja. Karena khawatir dengan kedua anaknya, Arrasya meminta Fazza untuk melihat ke bawah, apa yang sebenarnya terjadi pada mereka.

"Hiks... Mamaaaa." Angel merengek, berlari ke arah Fazza. Dia langsung memeluk erat Fazza dengan air mata yang deras turun dari kelopak matanya.

"Loh Angel, kenapa nangis nak?"

"Abang Gala. Abang Gala marahin Angel. Angel gak ada buang nasinya mah, tadi nasinya tumpah karena tak sengaja kena kaki Angel." Adu bocah perempuan itu dengan mata berkaca-kaca.

Fazza menghembuskan napasnya gusar. "Gala, gak seharusnya kamu marahin adek kamu." Ujar Fazza.

"Tapi Angel buang nasinya mah."

"ANGEL GAK BUANG NASINYA!"

"TADI NASINYA KENA KAKI ANGEL!" Lanjut Angel dengan nada tinggi. Kesabaran Angel sekarang sudah setipis tisu di bagi dua.

"BOHONG! ANGEL BOHONG! Emang pada dasarnya Angel gak mau makan! Kalau tau gitu, abang gak akan ambilkan makan Angel lagi!"

"Mah, liat abang." Angel menunjuk ke arah Gala.

Fazza menarik napasnya dalam dan membuangnya kasar sebelum akhirnya dia berjalan mendekat pada Gala.

"Gala." Fazza menumpukan tangan kanannya di atas bahu Gala. Namun, sayangnya dengan cepat Gala menghempaskan tangannya.

"Mama mau bela Angel? Yaudah terserah mamah!"

"Gala udah cape mah. Selama ini Gala selalu ngalah sama Angel. Gala juga cape sama sikap manja Angel." Lanjut anak cowo itu.

"GALA! Jaga bicara mu."

"Kenapa? Gala bener kok mah. Gala cape sama Angel yang manja, yang dikit-dikit nangis. Banyak maunya!"

"Gala! Kamu kenapa? Ini bukan Gala anak mama, Gala anak mama gak kayak gini."

"Iya ini bukan Gala mah. Gala cape, Gala mau pergi aja." Gala berjalan keluar dengan wajah yang amat sangat kesal.

"Abangggg." Teriak Angel.

"Angel." Dengan cepat Fazza mencekal tangan Angel agar tidak mengikuti Gala keluar rumah.

POSESSIVE BAD BOY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang