25. Diam tanpa sebab

2K 103 2
                                    

Pagi telah tiba. Kedua pasutri telah selesai melakukan ritual paginya, mereka kini tengah sarapan pagi bersama di meja makan dengan Fazza yang memasak nasi goreng dengan telur ceplok. Namun tak ada suara dari keduanya, mereka saling berdiam diri sejak dari bangun tidur.

Dari mulai memakan nasi goreng itu hingga sedikit lagi habis, Arrasya sangat ingin sekali berbicara namun wajah Fazza tampak tidak mendukung. Tak tahu mengapa gadis itu tampak muram dan sedikit berjarak darinya.

"Aku cuci piring dulu" Ucap Fazza seusai selesai sarapan. Ia mengutip piring-piring kotor dan menyimpan makanan sisa ke dalam lemari. Berjalan menuju wastafel untuk mencuci piring.

Arrasya sama sekali tak bisa di diamkan oleh Fazza. Cowo itu nekat mendekati Fazza, ia berdiri tepat di belakang Fazza yang tengah mencuci piring dengan tangan kanannya yang bertumpu di pundak Fazza.

"Masih marah sama aku?" Tanya Arrasya namun Fazza hanya diam dan terus mencuci piring sama sekali tak memperdulikan Arrasya.

Arrasya geram, cowo itu mematikan keran air wastafel dan memutar balikkan tubuh Fazza hingga membuat mereka saling berhadapan. Kedua tangan Arrasya memegang kedua lengan Fazza dan menatap dalam gadis itu.

"Masih marah?"

"Gak"

"Maaf" 

"Fazza." Panggil Arrasya.

Gadis itu semakin tak menjawab dan kembali memutar balikkan tubuhnya mulai mencuci piring.

Arrasya meraup wajahnya kasar dan beranjak pergi dari Fazza. "Yaudah aku janji, ntar kamu boleh nonton kartun tanpa gangguan dari aku." Katanya sebelum akhirnya pergi dari dapur.

"Gak usah."

•••

Sekarang Arrasya dan Fazza berada dalam mobil yang sama. Mereka berjalan pergi menuju sekolah dengan Arrasya membawa mobil di atas kecepatan rata-rata.

Lelah dengan Fazza yang tak ingin berbicara, Arrasya memilih ikut berdiam diri dan enggan untuk kembali bertanya pada sang istri.

Dua puluh menit kemudian akhirnya mobil mereka sampai dan telah terparkir di parkiran sekolah. Fazza langsung turun dari mobil tak lupa mencium tangan Arrasya dengan memasang wajah muram dan meninggalkan Arrasya yang masih berada dalam mobil.

Huffttt

Arrasya menarik napasnya dalam-dalam dan membuangnya gusar. Cowo itu tak tahu harus dengan apa lagi untuk membujuk Fazza.

Di sisi lain, Fazza telah berada di dalam kelasnya dengan Naifa yang sudah berada di sampingnya.

"Kamu kenapa Za?" Tanya Naifa melihat Fazza seperti tak baik-baik saja.

"Gak papa" Balasnya tersenyum fake.

"Oh ya kemarin kenapa kamu bolos?" Tanya Naifa tiba-tiba. Fazza membelalakkan matanya saat mendengar pertanyaan dari Naifa.

"A-aku gak bolos kok"

"Terus kemarin kamu kemana, sama Arrasya ya? Kemarin kan kamu di gendong tuh sama dia"

"A-aku-

"PAGI GUYSS!"

Belum sempat melanjutkan ucapannya, Verclay datang dengan bersapa pagi. Kedua cewe itu dengan bersamaan melihat ke arah cowo tinggi putih itu.

"Pagi Clay" Jawab mereka bersamaan.

"Eh elo Za, gimana udah sehat?"

"Alhamdulillah udah" Jawabnya.

POSESSIVE BAD BOY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang