11. Arrasya yang keras kepala

1.4K 100 11
                                    

Bibir Arrasya tidak henti-hentinya mengukir senyuman. Cowo itu terus mengingat momenya bersama Fazza tadi. Senyuman itu terukir saat ia mengingat dengan Fazza yang kesal pada dirinya sebab ia terus saja balik tanya. Meskipun baru kenal dan selalu membuatnya emosi, namun kali ini ia melihat adanya perbedaan dari diri gadis itu. Menurutnya, Fazza begitu lucu saat memasang wajah kesal terhadapnya.

"Ngapain gue mikirin dia?" Arrasya memukul pelan kepalanya, dan lanjut menepuk-nepuk kedua pipinya untuk menyadarkan diri agar berhenti memikirkan Fazza.

"Cewe bodoh itu bikin gue gila!" Gerutu Arrasya seraya mengacak-acak rambutnya. Pandangannya kemudian beralih pada jam dinding di kamarnya. Waktu menunjukkan pukul sebelas malam yang artinya sekarang adalah waktu istirahat semua orang termasuk dirinya.

Bukannya langsung pergi tidur, ia malah tersenyum evil dan bergegas mengambil handphone miliknya yang berada di atas meja kecil samping kasur king sizenya. Dengan ligat tangannya membuka pin handphonenya sebelum membuka aplikasi chatting online. Cowo itu semakin berantusias saat matanya melihat sebuah nama kontak 'Cewe aneh'.

"Siapa?" Suara kecil terdengar dari seberang telepon saat Arrasya mulai melakukan panggilan telepon itu.

"Gak Lo baca nama kontak yang tertera?"

Di sisi lain, lebih tepatnya di tempat si penerima telepon. Tampak seorang gadis yang ligat melihat nama kontak yang tertera saat Arrasya menanyakan hal itu. Dirinya yang dalam keadaan tiduran seketika mengerjap dan mengernyitkan dahi saat membaca nama kontak yang tertera dengan nama 'Cogan mahal'.

"Siapa?" Tanyanya pada diri sendiri.

"Ini siapa?" Tanya pada si penelepon.

"Baca dong nama kontaknya aelah!"

"Udah. Tapi disini namanya Cogan Mahal. Aku gak pernah buat kontak pake nama beginian" Jelasnya.

Di tempat Arrasya, cowo itu tampak menepuk dahinya. Ia baru teringat bahwa dirinya lah yang memberikan nama itu di daftar kontak chat milik Fazza.

"Gue Arrasya" Ucapnya.

"A-arrasya?"

"Hmmm"

"Kenapa kamu nelpon malam-malam?"

"Cuma mau mastikan Lo udah tidur apa belum"

"Why?"

"Gue cuma takut Lo gak tidur gara-gara mikirin besok" Arrasya tersenyum evil di balik teleponnya.

"Kenapa Lo diem? Khawatir besok? Ahaha sans aja kali. Mending Lo tidur, gue gak mau besok CALON ISTRI gue kengantukan di tengah acara" Lanjut Arrasya hingga membuat Fazza di seberang telepon menelan salivanya kasar.

"Hmmm yaudah dah gue matikan dulu. See you tomorrow calon istri"

Tittt....

Arrasya mematikan telepon secara sepihak. Saat telepon telah mati, Arrasya bukannya langsung pergi tidur melainkan beranjak keluar kamar menuju ruang tamu.

Sedangkan di sisi lain, Fazza tampak panik dengan jantungnya yang tak bisa di stabilkan. Ia menatap kosong ke arah sudut dinding kamarnya dan sesekali menelan salivanya kasar.

"Dia beneran nekat?" Lirihnya pelan.

"Aaaaaa Fazza gak mau!" Rengeknya dengan menenggelamkan kepalanya di atas bantal.

Kembali dengan Arrasya, cowo itu berjalan menghampiri kedua orang tuanya di ruang tamu. Kedua orang tua Arrasya tampak menunjukkan wajah tegang dan gelisah.

"Mama sama Papa kenapa tegang gitu?" Tanya Arrasya sembari mendudukkan dirinya di sofa tunggal.

"Kamu beneran mau nikahi cewe itu Sya?" Tanya wanita baya berambut panjang bergelombang. Arrasya mengangguk mantap mendengar pertanyaan itu.

Kedua orang tua Arrasya sudah mengetahui soal Arrasya yang ingin menikahi Fazza. Saat sepulang dari rumah Fazza tadi, Arrasya langsung melapor pada Mama dan Papa meminta izin untuk menikahi seorang gadis. Dengan alasan yang sama yakni ia mencintai gadis itu. Namun kedua orang tuanya masih tak percaya dengan apa yang Arrasya katakan. Mama dan Papa Arrasya sangat mengetahui sifat anaknya yang sangatlah keras kepala dan kadang agresif. Selalu mengambil keputusan secara sepihak tanpa mau menceritakannya terlebih dahulu pada mereka.

"Papa sama Mama aja belum pernah ketemu dia Sya" Ujar seorang pria paruh baya dengan suara berat.

"Besok kan ketemu" Tukas Arrasya enteng.

"Iya emang Arrasya. Tapi ini kan masalah cocok tidaknya. Bahkan mama dan papa belum tahu seluk beluk kelurganya" Ujar sang Mama.

"Mama sama Papa tinggal restuin aja apa susahnya sih?!" Sentak Arrasya mulai emosi. Arrasya sangat tidak suka dengan orang yang selalu berusaha menentang keinginannya.

"ARRASYA! Bukan hal yang gampang bagi kami untuk merestukan kamu dengan gadis itu! Tanggung jawab mu akan besar saat kamu udah jadi suami dari gadis itu ARRASYA!" Sentak sang Papa tak kalah murka.

"Pernikahan bukan hanya tinggal dengan orang yang kita sayang, tidur berdua dan segala macam hal yang indah. Tapi kamu juga harus memikirkan ekonomi dan kehidupan kamu dengan dia kedepannya. Kamu dan dia itu masih muda, belum waktunya kalian melakukan pernikahan ini!" Lanjutnya.

"Tapi aku mau nikahi dia Pa! Masalah biaya untuk menghidupi dia dan aku nanti, itu urusan belakang. Lagian juga aku kaya"

"KAMU KAYA KARENA PAPA ARRASYA! Semua harta yang kamu pake itu punya papa, bukan punya kamu! Coba buka pikiran dewasa mu sedikit saja nak, tolong liat kedepannya jangan hanya memikirkan hal indah saat bersamanya!"

"Gamau tau, pokonya besok aku harus nikahi Fazza titik!" Ketusnya sebelum akhirnya berlari pergi kembali masuk ke dalam kamar.

Papa Arrasya tampak prustasi melihat tingkah anaknya yang sangat keras kepala itu. Bukan untuk pertama kalinya ia berketus pada Arrasya, tetapi ini sudah untuk kesekian kalinya.

"Siapa yang membuatnya menjadi seperti ini?!" Gerutu Papa Arrasya. Sang Mama hanya diam dan berusaha menenangkan sang suami.

Sedangkan di kamar Arrasya....

Duarrr....

Arrasya membanting kuat pintu kamarnya dan ia menghempaskan tubuhnya ke atas kasur.

"Sialan! Kenapa gue jadi gini?! Gue gak cinta sama tu cewe tapi kenapa gue nekat buat bener-bener nikahi dia?!"

"Oh shit! Ini bukan gue! Gue benci diri gue yang sekarang! " Lanjutnya.

•••

"Gak sabar besok pulang"

"Pasti mereka bakal kaget dan senang banget saat tahu aku udah kembali ke rumah. Udah kangen banget sama mereka"

"See you tomorrow dua kesayangan"

Seseorang tampak sibuk membenahi beberapa bajunya di masukkan ke dalam Bag Cooper. Ia begitu terlihat sangat senang dan bahagia malam ini.

•••

Siapa seseorang itu dan apa sebenarnya yang di rencanakan oleh Arrasya setelah menikahi Fazza?

Yuk temukan jawabannya di next part!
See you next part guys!🥳

SOON‼️

POSESSIVE BAD BOY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang