Senin pagi dengan langit yang sedikit mendung, dua pasutri baru saja turun dari atas motor dan jalan beriringan memasuki koridor sekolah, namun sebelum melangkahkan kaki meninggalkan parkiran, seorang cowo berambut belah tengah secara tiba-tiba mencekal pergelangan tangan sebelah kanan gadis cantik yakni Fazza. Fazza yang tangannya di cekal secara tiba-tiba pun langsung mendongakkan kepalanya melihat ke arah cowo bertubuh tinggi itu.
"Kita emang suami istri, tapi itu hanya berlaku di luar sekolah. Kalau di sekolah cuma sebatas teman, dan di depan Valine kita pacaran. Paham?" Kelas Arrasya dengan wajah datar dan mata yang melihat ke arah depan.
"Gak!" Jawab Fazza sedikit keras sembari melepaskan cekalan Arrasya.
Arrasya membelalakkan matanya saat mendengar suara balasan dari sang istri. "Mulai nakal Lo ya!" Seru Arrasya dan membiarkan Fazza pergi duluan menuju kelas.
•••
"Fazza gawat Za!"
Baru saja melangkah masuk ke dalam kelas, tiba-tiba seorang laki-laki tinggi menghampirinya dengan perasaan gelisah.
"Gawat apanya?" Tanya gadis itu.
"Lo hari ini harus gantiin Monica buat jadi petugas upacara pembaca undang-undang" Ucap cowo itu.
"Pembaca undang-undang?!" Cowo itu mengangguk cepat.
"Yang bener aja Clay"
"Iya Za. Monica gak datang karena sakit, makannya Bu Miza minta Lo yang gantikan dia"
"Kenapa harus aku?" Tanya gadis itu tak paham.
"Emang hari ini petugasnya kelas kita?" Lanjutnya.
Cowo dengan nama Verclay itu mengusap wajahnya kasar. "Iya Fazza, hari ini petugas upacara kelas kita. Lo sih empat hari kemana aja gak ada kabar?!"
Ucapan sekaligus pertanyaan terakhir Verclay berhasil membuat istri dari cowo bad boy itu menelan salivanya kasar. Ia baru teringat sebab Verclay belum mengetahui bahwa dirinya sudah menikah dengan Arrasya dia hari yang lalu. Hanya kepala sekolah dan sahabat dekatnya saja yang tahu soal ini.
"Y-yaudah aku yang gantiin Monica" Ucap Fazza berusaha mengalihkan pembicaraan.
•••
Upacara bendera sudah ingin dimulai, namun cucu dari pemilik sekolah Hight School Grantacia itu dengan tenang duduk di sofa ruang pribadinya dengan menatap kosong ke depan, sebelum akhirnya tatapan kosong itu buyar saat datang cowo konyol yang tak lain adalah Natan.
"Gak upacara Lo?" Tanya Natan yang baru saja datang ke dalam ruang Arrasya. Arrasya hanya membalas dengan gelengan kepala.
"Yakin Lo gak upacara?" Arrasya mengangguk mantap.
"Petugas upacara kali ini kelas istri Lo"
Ucapan Natan berhasil membuat Arrasya langsung spontan melihat ke arah Natan dengan mata yak berkedip.
"Dia petugas?"
"Kelasnya. Kalau dianya gak tau jadi petugas atau enggak"
Arrasya tak membalas jawaban terakhir Natan. Cowo itu dengan kecepatan kilat berlari keluar ruangan meninggalkan Natan di sana. Natan yang di tinggal pun seketika mengernyitkan dahi dan bergeleng kepala. Sungguh sangat tak bisa di tebak Arrasya ini, ia berlari untuk ikut upacara demi bisaelihat sang istri atau malah ada hal lainnya?.
Di sisi lain ada Fazza dan teman sekelasnya yang tengah bersiap untuk upacara bendera. Fazza telah memegang sebuah map berisikan kertas tulisan pembuka undang-undang dasar yang nantinya akan ia bacakan di tengah lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESSIVE BAD BOY (END)
Teen FictionNikah dini karena perjodohan memang lah sudah biasa, tapi ini adalah kisah dua remaja yang melakukan pernikahan hanya karena di ambil first kiss? Bagaimana mungkin, sedangkan keduanya tidak saling mencintai. Akankah keduanya bisa menjalankan kehidu...