23. Hujan membawa kehangatan

2.2K 125 7
                                    

TUH KAN BENERAN TRIPLE UP😭😭
Gatau lagi rajin banget malam ini buat Up, jangan sampe author Up lagi sampe Five Up😭

Sudah terlihat dan terbukti kan, meski kadang jarang UP atau UP nya gak tentu, tapi sekali UP author kadang bikin double UP/Triple UP😌. Kalau lagi rajin pasti bisa sampe 10 chapter dalam sehari😬

Yaudah lah minimal coment and vote! Udah tau author lagi rajin eh kalian malah mager coment/vote hmmm-_

Kuyy lah bisa ya ramein...❤️

•••

Jam sekolah telah usai, seperti biasa Arrasya kembali bolos dengan sang istri yang turut di ajak membolos. Untuk pertama kalinya Fazza membolos di sekolah, namun meski pertama kali membolos tak membuat gadis itu menyesal melainkan bahagia sebab ia membolos bersama dengan sang suami. Entahlah, baru beberapa hari saja tinggal dengan Arrasya, gadis itu sudah mulai nakal dengan kelakuan Arrasya yang sudah terwariskan oleh Fazza. The real jodoh adalah cerminan dari diri sendiri.

Natan, Saskira dan Laura tak menjemput mereka di ruangan pribadi Arrasya meski mereka tahu ada Arrasya dan Fazza di sana, namun mereka lebih memilih tidak menjemput karena mereka tahu kalau pengantin baru itu membutuhkan waktu berdua, sedangkan para guru hanya diam karena tahu bahwa Fazza membolos bersama dengan Arrasya. Seperti biasa, tidak ada satu guru pun yang berani dengan Arrasya, padahal umur mereka lebih tua di atas Arrasya namun nyali mereka menciut saat berada di hadapan Arrasya.

Sekarang Arrasya dan Fazza telah berada di rumah. Seperti janji mereka sebelumnya, bahwa mereka akan memulai hidup berumah tangga dari nol. Mereka akan membangunnya bersama denga rasa cinta dan kasih sayang yang tulus dan ikhlas.

Arrasya dan Fazza telah berganti baju dengan menggunakan piyama rumahan. Siang yang sudah menjelang sore hari, kini cuaca tampak tidak mendukung. Awan gelap yang hitam tiba-tiba saja muncul di atas langit dan dedaunan yang jatuh berontokkan bagikan musim gugur akibat terpaan angin kencang. Hari ini, sore di sambut dengan adanya hujan badai. Kedua pengantin baru itu bersembunyi di balik kamar mereka yang terasa hangat dan nyaman. Keduanya tampak sangat akur dengan Arrasya yang duduk bersandar di sandaran kasur dan Fazza yang bersandar di dada bidang Arrasya. Keduanya menatap kosong ke arah depan, namun tangan Arrasya memeluk erat Fazza saat datang gemuruh besar hampir membuat Fazza jantungan. Mulai saat ini Arrasya tahu bahwa istrinya sangat takut dengan adanya gemuruh dan petir. Arrasya terus memeluk sang istri dengan kuat, berusaha membuat istrinya tidak takut.

"Hujannya gede banget" Rengek Fazza, raut wajahnya sangat terlihat gelisah.

"Jangan takut, ada aku disini"

"Sya"

"Hmmm?" Balas Arrasya. "Dingin" Alibi Fazza.

Bergegas Arrasya menarik selimut dan menutupi seluruh badan Fazza, berharap Fazza tak merasakan hawa dingin lagi. "Masih dingin?" Tanya Arrasya yang di balas anggukan oleh Fazza. Melihat itu Arrasya langsung menyuruh Fazza tiduran dan ia ikut mengambil posisi tidur sembari memeluk tubuh Fazza erat, kepala Fazza sembunyi di dada bidang Arrasya dan tangan Arrasya yang melingkar di pinggang Fazza.

"Masih dingin?" Tanya Arrasya lagi.

Sangat terasa adanya pergerakan gelengan di dadanya yang berasal gelengan dari kepala Fazza. Arrasya tersenyum simpul saat tahu sang istri sudah tidak terlalu kedinginan. Ia elus dengan halus pundak kepala Fazza dengan sesekali merapikan dan menyelipkan rambut Fazza ke belakang telinga. Enak dalam posisi saling berpelukan, akhirnya mereka tertidur dengan pulasnya.

•••

"Za, bangun yuk mandi dulu." Arrasya membangunkan Fazza tepat di jam 5 sore. Cowo itu baru saja terbangun dari tidurnya dan langsung membangunkan sang istri.

POSESSIVE BAD BOY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang