"Gue tanya sekali lagi, Lo cinta gak sama gue?" Tanya Arrasya untuk kedua kalinya.
"Gak tau"
"Lo punya hati gak?"
"Punya"
"Punya jantung gak?"
"Punya"
"Punya usus gak?"
"Punya"
"Punya lambung gak?"
"Punya"
"Gunanya lambung?"
"Nyimpan makanan"
"Kenapa nyimpen gak di kulkas aja?"
"Gak gitu konsepnya Arrasya"
Arrasya terkekeh mendengarnya. Cowo itu kembali memperbaiki posisi duduk dan mulai meminum fantanya tadi.
"Jangan banyak-banyak!" Secara sengaja Fazza menarik botol fanta itu dari tangan Arrasya hingga membuat cowo itu batal meneguknya.
"Jingan! Kaget gue!"
"Kamu belum makan nasi, harusnya gak boleh minum soda"
"Telat lu" Katanya kembali menarik fanta di tangan Fazza, namun dengan cepat Fazza menyingkir.
"Gak boleh, ntar kamu bisa sakit"
"Biarin, gue pengen sakit"
"Arrasya!"
"Apa? Khawatir Lo sama gue?" Tanya Arrasya dengan diakhiri senyuman evil.
Fazza tak menjawab. Gadis itu diam dengan tangan yang terus menyembunyikan fanta di belakang tubuhnya agar tak di ambil kembali oleh Arrasya. Arrasya terkekeh melihat tingkah kaget Fazza.
"Ketauan, Lo khawatir sama gue. Lo suka kan sama gue, Lo cinta kan? Cih gampang baperan jadi cewe" Tuturnya.
"ENGGAK!" Balas Fazza keras.
"Oh ya masa sih? Kalo gak cinta sama gue, mana mungkin Lo larang gue minum fanta"
"Ini bukan soal cinta, suka atau apa Arrasya. Ini soal kesehatan!"
"Apa itu kesehatan? Gue gak kenal kesehatan" Jawab Arrasya enteng.
"ARRASYA!" Keras Fazza lagi dia kali lipat lebih keras dari sebelumnya.
Karena kaget dengan suara nyaring Fazza, Arrasya menutup telinganya dengan kedua tangan. "Sialan bisa budek gue nih!" Serunya namun Fazza hanya diam dan memutar bola matanya malas.
"Za, coba sini" Panggil Arrasya tiba-tiba. Meski sudah berada dalam sofa yang sama, namun jarak mereka tak dekat. Fazza menggeleng dengan pinta Arrasya.
"Sini" Lagi dan lagi Fazza menggeleng.
"Ck! Harus banget gue yang nyamperin!" Gerutu Arrasya sembari mendekatkan dirinya duduk menempel dengan Fazza. Arrasya langsung menahan tubuh Fazza saat gadis itu ingin menjauh darinya. "Santai kali, gak gue terkam juga" Tuturnya namun mimik wajah Fazza tak bisa berbohong, gadis itu benar-benar sangat takut dengan Arrasya yang duduk menempel dengannya.
"K-kenapa?"
"Gue mau nanya nih. Kalau gue cinta sama Lo, Lo mau hadiah apa dari gue?" Tanya Arrasya sembari merangkul Fazza. Tak tahu lah, entah mengapa hari pagi ini Arrasya sangat berbeda dari biasanya.
"Maksudnya?"
"Iya Lo mau hadiah apa dari gue, sebagai tanda kalau Lo seneng gue cintai"
"Gak ada"
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESSIVE BAD BOY (END)
Fiksi RemajaNikah dini karena perjodohan memang lah sudah biasa, tapi ini adalah kisah dua remaja yang melakukan pernikahan hanya karena di ambil first kiss? Bagaimana mungkin, sedangkan keduanya tidak saling mencintai. Akankah keduanya bisa menjalankan kehidu...