31. Wow... Seksi Juga

5.7K 480 7
                                    

Kandra, "Gue gak terima, Sini Lo!" Kandra berenang mendekati Baron.

Mana mau Si Sipit itu tertangkap, Dia pun juga berenang ke pinggiran. Sayang saat hendak naik kakinya ditarik hingga kembali jatuh di air. Tanpa basa-basi Kandra melepas celana Baron, "Woi gila Lo jangan! Balikin celana gue!"

Secepatnya Kandra naik lalu memamerkan celana Baron, "Mau? Ayo naik!" Tantangnya.

Baron, "Balikin celana gue bangsat!"

Namun gelengan kepala yang Ia terima sebagai jawaban, "Gak! Tuh ambil!" Dilemparkannya barang milik Baron ke lantai teras.

Kedua sisi mata Baron berkerut-kerut, "Cuk!" Lalu beranjak dari kolam untuk mengambil celana dan memakainya.

Alis remaja bertindik telinga itu menukik disertai bibir membulat, "Wow.. Seksi juga Lo" Pujinya sekaligus meledek.

Mendengarnya, Si Sipit menunjuk roti sobek yang terbentuk sempurna di perutnya, "Mata Lo yang burem! Gak liat nih otot-otot gue?"

Diamatinya dari atas ke bawah lalu manggut-manggut saat maniknya terpaku pada bagian selangkangan, Lumayan pikirnya.

Entah kenapa pandangannya itu membuat Baron sedikit terhina, "Napa ekspresi Lo kayak gitu?"

Kandra, "Nggak, Cuma bandingin doang dan ternyata masih besaran gue"

Ingin sekali Baron menonjok wajah percaya diri pria itu tapi diurungkannya mengingat pekerjaannya masih banyak, Atau bisa dikatakan Ia sama sekali belum memulai satupun kegiatannya. Kemudian menatap tubuhnya, "Gimana mau kerja kalo basah kayak gini?" Gumamnya bingung.

Kandra menyeringai lebar mendapati raut kebingungan di muka Baron, "Lo pasti lagi mikir gimana caranya kerja pake baju basah iya kan?" Tebaknya disela memainkan ibu jari dan kelingkingnya.

Giginya bergesekan, Si sipit memalingkan muka lalu menggaruk-garuk rambutnya, "Bo-boleh pinjam baju Lo?"

Tawa miring Kandra melebar, Dia menyilang kedua tangannya di dada bidangnya yang terbungkus baju basah, "Kenapa gue harus minjamin baju gue?" Dia balik membuang pertanyaan.

Si sipit menghibur hatinya agar sabar jangan terbawa emosi atau pekerjaannya takkan kelar hari ini. Ia hirup udara sebanyak-banyaknya dan  menghembuskannya terus menoleh, "Terus gimana mau bersihin kamar Lo kalo gue basah?"

Heh! Kandra membalas, "Pembantu gue bukan satu kalo Lo mau tau"

Jari-jarinya mengatup gemetaran, "Iya gue tau tapi kan yang tugas bersih-bersih cuman gue doang, Pinjemin gue baju, Ntar gue cuciin sebersih bersihnya!" Sergahnya. Ayolah! Dia mulai merasa kedinginan sebab matahari barat yang hampir tenggelam menandakan akan berganti malam.

Agaknya Kandra sedikit iba pada Baron. Hela nafas, Dia berkata, "Ayo ikut gue" Mengukir senyum tipis Baron mengangguk lalu menggiring kakinya mengekori Kandra yang berjalan didepan.

Namun mereka berhenti ketika mendapat pemandangan dua insan yang tengah berciuman di sofa ruang tamu. Secara tiba-tiba Kandra menutup kedua mata Baron dengan tangannya, "Lo gak boleh liat dua bejat itu, Nih pembantu gue pada kemana kok gak ada di sini buat ngusir mereka!"

Dengan kesal Baron menepis tangan dari matanya, "Apaan sih! Gue udah gede, Ayo buruan ke kamar! Gue kedinginan" Desaknya.

Menyadari kedatangan Kandra, Kartika melepas peraduannya bersama Arifin, "Kandra, Ini..."

Ia mau menjelaskan tetapi Kandra memotong perkataannya, "Ayo Bar" Tanpa aba-aba menarik Baron naik ke lantai atas. Masih bodoh Si Sipit mengomel akibat tangannya yang ditarik sembarangan olehnya.

LOVE YOU, RASCAL!! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang